Soal Asal Usul Pandemi Covid-19, Begini Tanggapan Ilmuwan Australia yang Bekerja di Laboratorium Wuhan

- 29 Juni 2021, 17:45 WIB
Seorang ilmuwan Australia yang bekerja di laboratorium Wuhan menanggapi kemungkinan asal usul pandemi Covid-19.
Seorang ilmuwan Australia yang bekerja di laboratorium Wuhan menanggapi kemungkinan asal usul pandemi Covid-19. /Reuters./

PR CIREBON – Saat ini, ilmuwan di seluruh dunia tengah mencari tahu asal usul dari virus Corona penyebab Covid-19 yang dimulai di Wuhan, Tiongkok.

Tim dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sempat mengunjungi Wuhan, Tiongkok pada awal tahun ini untuk menyelidiki asal pandemi Covid-19, namun hasil penelitiannya dianggap kurang memuaskan.

Beragam teori terkait asal usul virus penyebab Covid-19 terus dilontarkan, termasuk soal kebocoran laboratorium Wuhan.

Baca Juga: Singapura yang Akan Anggap Covid-19 Sebagai Flu Biasa, Zubairi Djoerban: Pekerjaan Rumah Kita Masih Banyak

Satu-satunya ilmuwan asing yang bekerja di Institut Virologi Wuhan di Tiongkok mengakui bahwa dia tidak dapat mengesampingkan teori Covid-19 bocor dari laboratorium.

“Saya tidak cukup naif untuk mengatakan saya benar-benar mengesampingkan teori ini,” ujar ahli virus Australia, Danielle Anderson, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari New York Post.

Anderson (42) terakhir berada di labooratorium Wuhan yang berada di Tiongkok tengah pada November 2019, ketika virus itu diyakini sudah mulai menyebar di Wuhan.

Baca Juga: Singapura Anggap Covid-19 Sebagai Flu Biasa, dr. Tirta: Jangan Mau Hasilnya Aja

Ia mengungkap bahwa SARS, virus Corona sebelumnya yang muncul di Asia pada tahun 2002 dan menewaskan lebih dari 700 orang, bocor dari setidaknya empat fasilitas yang aman.

Karena itulah, Anderson mengatakan bahwa teori tersebut cukup masuk akal.

Meskipun demikian, ia meyakini bahwa virus itu tidak dibuat dengan sengaja untuk menginfeksi orang atau sengaja dilepaskan.

Baca Juga: Filipina Ambil Langkah Perpanjang Pembatasan Sosial Akibat Covid-19 hingga Juli

Dia mengakui bahwa mungkin saja seorang ilmuwan di laboratorium yang mengerjakan teknik fungsi-fungsi tanpa sadar menginfeksi diri mereka sendiri dan kemudian secara tidak sengaja menyebarkannya di masyarakat.

Namun, ia mencatat bahwa kemungkinan hal itu terjadi sangatlah kecil.

Biar bagaimanapun, Anderson setuju bahwa kemungkinan itu harus menjadi bagian dari penyelidikan yang sedang berlangsung tentang asal-usul pandemic Covid-19.

Baca Juga: Mulai Bulan Juli, Hong Kong Larang Penerbangan dari Inggris karena Lonjakan Varian Delta

Secara keseluruhan, Anderson memuji laboratorium tersebut. Ia memuji keamanan biologis BSL-4 tingkat atas, untuk protokol sangat luas yang mencakup 45 jam pelatihan, mengenakan pakaian bertekanan udara dan mandi bahan kimia saat meninggalkan area penahanan.

Dia juga bersikeras bahwa tidak ada seorang pun yang dia kenal di institut Wuhan sakit menjelang akhir 2019, ketika virus yang tidak diketahui itu diyakini mulai menyebar di kota itu.

"Jika orang sakit, saya berasumsi bahwa saya akan sakit dan ternyata tidak," katanya.

Baca Juga: Leslar Lovers Siapkan Kado Fantastis untuk Lesti Kejora dan Rizky Billar setelah Menikah, Apa Itu?

“Saya dites untuk virus corona di Singapura sebelum saya divaksinasi, dan tidak pernah terinfeksi,” jelasnya lagi.

Dia juga mengatakan tidak ada kolaboratornya di Wuhan yang menyebutkan sebuah virus ketika dia bertemu mereka di sebuah pertemuan di Singapura pada Desember 2019.

"Tidak ada obrolan seperti itu. Para ilmuwan suka bergosip dan bersemangat. Tidak ada yang aneh dari sudut pandang saya yang terjadi pada saat itu yang akan membuat Anda berpikir ada sesuatu yang terjadi di sini,” ungkapnya.

Baca Juga: Hubungan Percintaan Bermasalah? Inilah 5 Tips untuk Mempertahankannya

Anderson masih percaya penularan kemungkinan besar berasal dari sumber alami.

Menurutnya, campuran antara manusia dan hewan di Wuhan, terutama satwa liar di pasar basahnya, membuat kota itu kondusif untuk menyebarkan penyakit zoonosis.

“Pandemi adalah sesuatu yang tidak dapat dibayangkan oleh siapa pun dalam skala ini,” katanya.

Baca Juga: 2PM Kembali dengan Album Baru Setelah Lima Tahun Hiatus, Jun.K: Kami Bekerja Keras untuk Lagu Ini

“Virus itu berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat dan akhirnya menyebabkan bencana ini,” pungkasnya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah