Network
PR CIREBON- Sebanyak tujuh orang, termasuk seorang anak, tewas sementara 70 lainnya terluka dalam ledakan di Dhaka pada Minggu, 27 Juni 2021 malam waktu Bangladesh.
Insiden ledakan di Bangladesh itu terjadi sekitar jam 8 malam di dekat area Gerbang Nirkabel Moghbazar di Dhaka.
Polisi Bangladesh awalnya menyebutnya ledakan di Dhaka tersebut karena gas, tetapi dinas pemadam kebakaran dan pertahanan sipil tidak ingin mengkonfirmasi apa pun sebelum penyelidikan selesai.
Baca Juga: Yogyakarta Diguncang Gempa Maginitudo 5,1, Tidak Berpotensi Tsunami
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari India Today, di antara yang terluka, 29 telah dirawat di Rumah Sakit Dhaka Medical College dan 10 ke Institut Luka Bakar dan Plastik Nasional Sheikh Hasina.
Sementara, korban luka lainnya dibawa ke beberapa rumah sakit di daerah Maghbazar.
Komisaris Polisi Metropolitan Dhaka Shafiqul Islam mengunjungi tempat itu dan menginformasikan bahwa setidaknya tujuh orang tewas dalam ledakan itu.
Baca Juga: Istri Siri Kiwil Dikabarkan Ingin Nikah Resmi, sang Komedian: Udahlah, Negara Nggak Bayar, kok
Komisaris menambahkan bahwa mereka tidak menemukan bukti yang mendukung sebagai insiden sabotase (serangan teror atau ledakan bom) dan kemungkinan terjadi karena ledakan gas.
“Namun, petugas pemadam kebakaran akan membentuk komite penyelidikan untuk menyelidiki insiden tersebut. Mereka ahli dalam masalah seperti itu. Mereka akan menyelidiki dan memberikan pendapatnya,” tambah komisaris.
Diungkapkan Shafiqul Islam bahwa akibat ledakan itu tujuh bangunan dan tiga buah bus mengalami kerusakan.
"Ledakan itu terjadi di Shawarma House, terletak di lantai dasar sebuah bangunan tiga lantai di samping jalan utama. Tujuh bangunan yang berdekatan dan tiga bus rusak akibat ledakan itu," kata Komisaris Polisi Metropolitan Dhaka Shafiqul Islam kepada media.
Dalam briefing media, direktur jenderal Pemadam Kebakaran dan Pertahanan Sipil, Brigadir Jenderal Sazzad Hussain, mengatakan ledakan itu mungkin terjadi dari pipa gas atau ledakan silinder. Bangunan itu juga berisiko.
Diketahui, terdapat pipa gas di daerah itu di mana pekerjaan konstruksi berlangsung di depan gedung.
"Kami akan cek apakah ada saluran gas di jalan untuk melihat apakah ada kebocoran karena pekerjaan konstruksi," kata Dirjen.
Saksi dan penduduk setempat menduga ledakan itu terjadi di lantai dasar sebuah bangunan, yang memiliki ruang pamer elektronik, outlet penjualan daging, restoran, dan toko manisan.***
