Kepala WHO Tedros Ghebreyesus Ungkap Kekhawatiran pada Varian Delta: Menyebar di Populasi yang Tidak Divaksin

- 27 Juni 2021, 18:45 WIB
Kepala WHO, Tedros Ghebreyesus, akui khawatir pada varian virus Delta yang menyebar di populasi yang tidak divaksin.
Kepala WHO, Tedros Ghebreyesus, akui khawatir pada varian virus Delta yang menyebar di populasi yang tidak divaksin. /Twitter.com/@DrTedros

Kasus meningkat di Rusia, Australia, Israel dan di beberapa bagian Afrika, sebagian karena Delta. Sedangkan negara-negara lain takut mereka bisa menjadi yang berikutnya.

Varian Delta SARS-CoV-2 pertama kali terdeteksi di India yang mulai beredar sekitar April.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Mingguan, 28 Juni-4 Juli 2021, Beban Berat Capricorn Terlepas, Aquarius Jadi Sorotan Cinta

Di Eropa, Delta awalnya menyebar di Inggris, di mana ia dengan cepat melampaui varian perhatian sebelumnya, Alpha, dan sekarang terdiri dari 95 persen dari semua kasus berurutan di Inggris.

Delta dianggap 40 hingga 60 persen lebih menular daripada Alpha, yang lebih menular daripada jenis virus pada gelombang pertama Covid-19.

Sementara itu, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa vaksin masih efektif terhadap varian Delta, tetapi hanya setelah dosis kedua.

Baca Juga: Siap Memenuhi Mahar Rp5 M yang Diminta Ayu Ting Ting, Ivan Gunawan: Gue Lagi Nabung

Data terbaru dari pemerintah Inggris menunjukkan bahwa vaksinasi lengkap dapat menawarkan sekitar 96 persen perlindungan terhadap rawat inap dan 79 persen perlindungan terhadap infeksi simtomatik oleh varian Delta.

Namun vaksinasi setelah hanya satu dosis hanya efektif pada kurang dari 35 persen.

Delta sangat menular sehingga para ahli mengatakan lebih dari 80 persen populasi perlu divaksinasi untuk menahan penyebarannya.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: The Korea Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah