Media Brasil melaporkan bahwa protes telah diadakan di 26 negara bagian serta ibu kota Brasilia.
Banyak demonstran menyebut 500.000 orang tewas sebagai bentuk genosida yang dilakukan pemerintah terhadap rakyat Brasil.
Baca Juga: Patuhi Protokol Kesehatan, Simak Pengaruh Covid-19 pada Sistem Saraf Pusat
Para demonstran pun meneriakkan, menabuh genderang, dan mengangkat spanduk yang menuntut Bolsonaro dicopot dari jabatannya.
“Setengah juta alasan untuk menggulingkan Bolsonaro,” tulis salah satu pengunjuk rasa di pusat kota Sao Paulo.
Sementara penyelenggara menjanjikan demonstrasi terbesar di lebih dari 300 kota, pertemuan di Rio de Janeiro dan Brasilia pada Sabtu tampaknya tidak lebih besar dari protes besar terakhir pada 29 Mei.
Baca Juga: Keluarga Besar Pemuda Pancasila Berduka, Ketua MPW PP Jabar Tubagus Dasep Meninggal Dunia
Protes di Sao Paulo, kota dan pusat keuangan terbesar di Brasil, memblokir jalan raya utama di pusat kota, di mana pengunjuk rasa membentangkan spanduk seukuran blok kota yang menuntut "Kehidupan, Roti, Vaksin, dan Pendidikan."
Sebuah komite khusus Senat sedang menyelidiki tanggapan pandemi pemerintahan Bolsonaro, menyoroti upaya yang tertunda untuk memperoleh vaksin sambil memprioritaskan perawatan yang belum terbukti untuk Covid-19.
Bulan lalu, sebuah jajak pendapat menunjukkan popularitas Bolsonaro telah merosot ke posisi terendah baru dengan hanya 24 persen warga Brasil yang mengatakan pemerintahannya “baik” atau “hebat.”