Angka terbaru Peru sejalan dengan apa yang disebut angka kematian berlebih, yang telah digunakan para peneliti di Peru dan negara-negara lain untuk mengukur kemungkinan penghitungan yang kurang.
Kelebihan kematian dihitung dengan membandingkan jumlah kematian selama periode waktu dan periode yang sama sebelum pandemi Covid-19.
Baca Juga: Simak Penjelasan Mengenai Dampak Baik dan Buruk Kafein Bagi Kesehatan Tubuh
Dr Julio Ponce, seorang ahli epidemiologi yang berbasis di Brasil, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa jumlah kematian berlebih adalah salah satu cara untuk mengukur jumlah korban Covid-19 ketika pengujian tidak tersedia.
“Ketika Anda tidak memiliki akses ke pengujian, Anda seharusnya tidak hanya menghitung orang yang telah dites positif,” kata Ponce.
“Akhirnya meninggal karena Covid-19, karena tentu saja sejumlah besar orang tidak akan dihitung dalam angka itu,” sambungnya.
Ia menambahkan bahwa jika suatu negara tidak dapat secara akurat menghitung jumlah kasus dan kematian Covid-19, mereka tidak akan dapat melacak ke mana arah pandemi Covid-19 selanjutnya.***