Sebut Tiongkok Bisa Berikan Bukti untuk Bantah Kebocoran Laboratorium, Mantan Kepala FDA AS: Mereka Menolak

- 31 Mei 2021, 15:30 WIB
Mantan Kepala FDA AS menyebut Tiongkok bisa memberikan bukti untuk membantah teori kebocoran laboratorium, namun ditolak.
Mantan Kepala FDA AS menyebut Tiongkok bisa memberikan bukti untuk membantah teori kebocoran laboratorium, namun ditolak. /pixabay/geralt

“Tiongkok bisa memberikan sampel darah dari orang yang bekerja di laboratorium di Wuhan, dan mereka menolak untuk melakukan itu. Tiongkok bisa memberikan sumber strain asli, mereka telah menolak untuk melakukan itu.

“Tiongkok bisa memberikan akses dan data inventaris yang ada di laboratorium di Institut Virologi Wuhan, mereka juga menolak untuk melakukan itu,” jelasnya.

Baca Juga: Lirik Lagu I Regret 'OST. Youth of May' dan Terjemahan Bahasa Indonesia - Houdini

Gottlieb menilai bahwa karena laboratorium Wuhan tersebut kurang terkontrol dan melakukan penelitian berisiko tinggi pada virus mirip SARS.

Ia menambahkan bahwa muncuknya kabar yang menyebut pekerja di laboratorium Wuhan terinfeksi dengan gejala mirip virus Corona baru pada musim gugur 2019 menambah kepercayaan pada teori kebocoran.

Jika teori itu ditentukan oleh para ahli sebagai kemungkinan, pengembangan dapat mengarah pada tindakan keamanan yang lebih tinggi di laboratorium tempat orang melakukan penelitian tentang virus.

Baca Juga: Simon Cowell Batalkan Penampilan Sebagai Juri dalam Ajang 'X Factor Israel'

“Penting untuk memahami kemungkinan besar virus ini memang keluar dari lab, sehingga kami dapat lebih memfokuskan perhatian internasional untuk mencoba mendapatkan inventaris yang lebih baik tentang lab ini, keamanan yang lebih baik, memastikannya dibuat dengan benar,” kata Gottlieb.

Sementara itu, mengenai cara menangani penyebaran virus, Gottlieb mengatakan tidak ada banyak yang berubah jika virus memang berasal dari laboratorium ataupun dari hewan.

“Tidak ada yang akan kita pelajari tentang karakteristik virus saat ini dengan mengetahui asal-usulnya. Kami sudah cukup berpengalaman dengan virus ini untuk sepenuhnya memahaminya," pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x