Antony Blinken Ungkap AS akan Terus Lakukan Penjualan Senjata ke Israel: Sarana untuk Mempertahankan Diri

- 24 Mei 2021, 11:00 WIB
Menlu AS Antony Blinken menyebut bahwa negaranya akan meneruskan penjualan senjata ke Israel, sebagai sarana mempertahankan diri.
Menlu AS Antony Blinken menyebut bahwa negaranya akan meneruskan penjualan senjata ke Israel, sebagai sarana mempertahankan diri. /Reuters/Leah Millis/REUTERS

PR CIREBON – Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan pemerintahan Joe  Biden akan menindaklanjuti dan meneruskan penjualan senjata senilai $ 732 juta (Rp10,5 triliun) ke Israel.

Peernyataan ini diungkapkan Blinken meskipun ada tentangan tentang penjualan senjata ke Israel dari Demokrat progresif, seperti  Alexandria Ocasio-Cortez dan Senator Bernie Sanders.

Israel dan kelompok militan Palestina, Hamas, mengumumkan gencatan senjata yang ditengahi Mesir Kamis lalu, menghentikan pertempuran lebih dari seminggu.

Baca Juga: Benarkan Serangan terhadap Palestina di Gaza, Israel Singgung Soal Ayat Al-Qur’an

Hingga minggu, 23 Mei 2021 kemarin, gencatan senjata masih berlangsung.

"Dalam hal penjualan senjata, dua hal yang utama," kata Blinken saat tampil di acara This Week ABC News pada Minggu kemarin.

“Kami berkomitmen untuk memberi Israel sarana untuk mempertahankan diri, terutama dalam hal serangan roket tanpa pandang bulu terhadap warga sipil. Setiap negara akan menanggapi itu, dan kami berkomitmen untuk membela Israel," lanjutnya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari New York Post.

Baca Juga: Pernikahan Sudah di Depan Mata, Rizky Billar Posting Foto Bersama Lesti Kejora, Akun Instagramnya Banjir Doa!

Blinken menyatakan bahwa penjualan senjata presisi akan dilakukan dalam konsultasi penuh dengan Kongres untuk memastikan bahwa itu bekerja secara efektif.

Pada Kamis lalu, senator Bernie Sanders memblokir tindakan tersebut, sehari setelah Ocasio-Cortez dan Demokrat lainnya memperkenalkan tindakan serupa di parlemen AS.

"Pada saat bom buatan AS menghancurkan Gaza, dan membunuh wanita dan anak-anak, kita tidak bisa begitu saja membiarkan penjualan senjata besar-besaran berlangsung bahkan tanpa debat Kongres," kata Sanders dalam sebuah pernyataan, sebelum terjadinya gencatan senjata.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta Hari Ini, Senin 24 Mei 2021: Capricorn, Aquarius, dan Pisces akan Ada Perubahan

“Kita perlu melihat dengan seksama apakah penjualan senjata ini benar-benar membantu, atau apakah itu hanya memicu konflik,” tambahnya.

Sementara itu, Blinken memuji diplomasi efektif Joe Biden yang mewujudkan gencatan senjata.

“Kami mendapatkan hasilnya, berkat fokus tanpa henti Presiden Biden pada diplomasi yang tenang tetapi efektif ini dalam mencapai gencatan senjata dan menghentikan kekerasan dalam 11 hari,” kata diplomat top AS itu.

Baca Juga: Wow, BTS Berhasil Sabet 3 Penghargaan di Billboard Music Awards 2021

Sebagai sekutu Israel, AS menyatakan bahwa mereka tetap mendukung tindakan negara tersebut selama pertempuran dengan Hamas.

AS menyebutkan bahwa Israel berhak membela diri, namun tidak mengungkit konflik yang terjadi di Masjid Al-Aqsa sebelum serangan udara di Gaza dimulai.

Pada masa pemerintahan Donald Trump, beberapa negara Timur Tengah bahkan berhasil melakukan normalisasi dengan Israel.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah