Gunung Nyiragongo di Kongo Alami Letusan yang Dahsyat, Seorang Pejabat Sebut Situasi Memburuk

- 23 Mei 2021, 12:24 WIB
Ilustarasi Gunung Nyiragongo, - Pemerintah Republik Demokratik Kongo telah memerintahkan evakuasi kota timur Goma dengan adanya letusan Gunung Nyiragongo di Kongo.
Ilustarasi Gunung Nyiragongo, - Pemerintah Republik Demokratik Kongo telah memerintahkan evakuasi kota timur Goma dengan adanya letusan Gunung Nyiragongo di Kongo. /Pixabay/Pexels


PR CIREBON -
Gunung Nyiragongo di Kongo meletus, pada Sabtu 23 Mei 2021.

Adanya lertusan Gunung Nyiragongo ini, Pemerintah Republik Demokratik Kongo telah memerintahkan evakuasi kota timur Goma.  

Letusan Gunung Nyirangongo di Kongo tersebut menyemburkan lava yang mencapai bandara kota Minggu pagi, 23 Mei 2021.

Baca Juga: Pejabat Kesehatan Inggris Sebut Dosis Ganda Vaksin Covid-19 Efektif terhadap Varian Virus Asal India

Seorang pejabat dari Taman Nasional Virunga, di mana gunung berapi itu berada mengatakan kepada stafnya bahwa situasi memburuk.

Bahkan sebelum pengumuman evakuasi resmi, ribuan orang sudah mulai memenuhi jalan-jalan dan membawa apa yang mereka bisa saat mereka menuju ke luar kota, yang telah mengalami letusan sebelumnya.

"Rencana evakuasi untuk kota #Goma telah diaktifkan. Pemerintah sedang membahas langkah-langkah mendesak yang harus diambil saat ini," tulis Menteri Komunikasi Patrick Muyaya. 

Baca Juga: Minta Maaf pada Pangeran William dan Harry Soal Putri Diana, Martin Bashir: Saya dan Keluarga Menyayanginya

Rencana evakuasi diaktifkan setelah pertemuan darurat pemerintah untuk membahas situasi tersebut.

Keberangkatan pertama dari kota itu terjadi bahkan sebelum konfirmasi resmi bahwa Gunung Nyiragongo telah meletus sekitar pukul 7 malam (setempat) Sabtu, memuntahkan asap merah ke langit malam.

Warga melaporkan bau belerang di udara dan menyaksikan langit memerah.

Baca Juga: Prediksi dan Link Live Streaming Ligue 1, Mampukah Lille Juarai Ligue 1 Runtuhkan Dominasi Raksasa PSG?

"Aliran (lava) juga turun di kota. Sekarang telah mencapai bandara," ujar Pejabat Taman Virunga.

Ia pun menambahkan bahwa lahar kemungkinan besar mencapai tepi Danau Kivu.

"Letusan Nyiragongo mirip dengan letusan tahun 2002," katanya meminta seluruh warga sekitar bandara untuk mengungsi secepatnya.

Pada tahap ini, katanya kabupaten lain di kota itu tidak dalam bahaya karena lava tidak mungkin mencapai daerah itu.

Baca Juga: JPO di Jakarta Dihiasi Lampu Bernuansa Bendera Palestina, Anies Baswedan: Bentuk Solidaritas

Sebelumnya, gubernur militer provinsi Kivu Utara, yang ibukotanya Goma, mengimbau agar tenang.

"Investigasi sedang dilakukan dan orang-orang harus mengikuti panduan unit perlindungan sipil," kata Jenderal Constant Ndima di radio lokal.

Listrik sudah terputus di sebagian besar kota ketika ratusan penduduk mulai meninggalkan rumah mereka.

Beberapa menuju keluar dari ujung selatan kota menuju pos perbatasan terdekat dengan Rwanda, sementara yang lain menuju ke barat menuju Sake, di wilayah tetangga, Kongo, Masisi.

Baca Juga: Disebut Turun Kelas usai Jual Batagor, Ririn Ekawati: di Kamus Saya Gak Ada Kata Gengsi

"Langit menjadi merah," kata seorang warga, Carine Mbala, dikutip dari situs Japan Today. 

"Ada bau belerang. Di kejauhan Anda bisa melihat api raksasa keluar dari gunung. Tapi belum ada gempa," tambahnya.

Penduduk Goma lainnya mengatakan dua pesawat lepas landas dari bandara Goma malam itu, ketika biasanya tidak ada penerbangan malam hari.

Tak lama kemudian, jalanan dipenuhi orang dengan mobil, sepeda motor atau berjalan kaki, menuju ke luar kota.

Baca Juga: Rayakan 10 Bulan Jadian, Rizky Billar dan Lesty Kejora: Kita Ada karena Leslar Lovers

"Semua orang di kota ini tahu apa yang harus dilakukan ketika terjadi letusan. Anda tidak harus panik," kata Joseph Makundi, koordinator perlindungan sipil untuk wilayah Kivu Utara. 

Para ibu harus mengumpulkan anak-anak mereka dan mengambil barang-barang yang diperlukan seperti dokumen penting termasuk kartu identitas dan ijazah serta makanan untuk perjalanan tersebut.

Dalam laporan 10 Mei, Observatorium Vulkanologi Goma memperingatkan bahwa aktivitas seismik di sekitar gunung berapi telah meningkat dan memerlukan pemantauan yang cermat.

Pada Sabtu, 22 Mei 2021 Observatorium sedang memantau arah aliran lava, dan mengatakan bahwa untuk saat ini sedang menuju ke Rwanda.

Baca Juga: Dinar Candy Tegas Tolak Tidak Mau Bertemu Artis Berinisial AT, Aldi Taher?

Terakhir kali Nyiragongo meletus adalah 17 Januari 2002, menewaskan lebih dari seratus orang dan menutupi hampir seluruh bagian timur Goma dengan lahar, termasuk setengah dari landasan pendaratan bandara. Ratusan ribu orang meninggalkan kota.

Letusan paling mematikan dari gunung berapi setinggi 3.000 meter itu terjadi pada tahun 1977, ketika lebih dari 600 orang meninggal.

Goma terletak di sisi selatan gunung dan menghadap ke Danau Kivu.

Wilayah Goma, yang terletak di provinsi Kivu Utara, berbatasan dengan Rwanda dan Uganda, memiliki enam gunung berapi, semuanya lebih tinggi dari 3.000 meter.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Japan Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah