Sebut Angka Kasus Covid-19 Resmi di Dunia Terlalu Kecil, Para Ahli Pertanyakan Jumlah Kasus Sebenarnya!

- 22 Mei 2021, 14:10 WIB
Ilustrasi Covid-19 - Para ahli mempertanyakan seberapa banyak kasus Covid-19 di dunia dan bagaimana masyarakat bisa tahu jumlah kematian sebenarnya dari pandemi.
Ilustrasi Covid-19 - Para ahli mempertanyakan seberapa banyak kasus Covid-19 di dunia dan bagaimana masyarakat bisa tahu jumlah kematian sebenarnya dari pandemi. /Pixabay/Piro4D

PR CIREBON - Para Ahli mengklaim bahwa perkiraan jumlah kasus Covid-19 di dunia tidak sepenuhnya valid. 

Melihat kasus Covid-19 di dunia yang kini mencapai 3,4 juta ini, para ahli menyebut bahwa angka itu justru merupakan perkiraan yang terlalu rendah.

Mengingat, lonjakan kasus Covid-19 di berbagai negara di dunia hingga kini masih terjadi.

Baca Juga: Lirik Lagu Mafia In The Morning 'English Version' - ITZY

Para ahli mempertanyakan seberapa banyak kasus Covid-19 di dunia dan bagaimana masyarakat bisa tahu jumlah kematian sebenarnya dari pandemi Covid-19 ini. 

Para ahli bekerja tanpa lelah untuk mencoba menemukan jawaban atas pertanyaan itu. 

Jika alasannya ditemukan, akan sangat penting dalam mengevaluasi dampak historis Covid-19, belum lagi pelajaran yang bisa diambil untuk pembunuh global berikutnya yang bisa saja terjadi di masa depan.

Baca Juga: Bulog Minta Bantuan DPR untuk Menagih Utang Pemerintah yang Mencapai Rp1,27 Triliun

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Jumat bahwa diperkirakan 6-8 juta orang kemungkinan besar telah meninggal karena Covid-19.

Dalam sebuah penelitian awal bulan ini, Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) yang berbasis di Seattle menggunakan berbagai teknik pemodelan untuk memperkirakan bahwa total 6,9 juta orang meninggal karena Covid-19 sejak Maret 2020, lebih dari dua kali lipat jumlah resmi. 

IHME menghitung bahwa Amerika Serikat telah mencatat 912.000 kematian akibat Covid-19, dibandingkan dengan jumlah resmi yang hanya sekitar 578.000.

Baca Juga: Sebut Anang Hermansyah Jika Sedang Marah Kadang Emosian ke Orang, Ashanty: Kalau Sama Aku Tuh Setahun 2 Kali

Sementara angka untuk India mencapai 736.000 kematian, hampir tiga kali lebih tinggi dari jumlah kematian resmi Covid-19 di sana.

Menurut penelitian, Meksiko telah mencacat 621.000 kematian karena Covid-19, Brasil 616.000, dan Rusia 600.000.

Jumlah tersebut jauh lebih tinggi daripada angka resmi 111.000, yakni kematian.

Baca Juga: Jerman Menyatakan Inggris sebagai 'Wilayah Varian Virus', di Tengah Kekhawatiran Varian Covid-19 India

"Di beberapa negara, tingkat pelaporan yang rendah disebabkan oleh rendahnya tingkat pengujian Covid-19, ini akan terjadi di Meksiko atau India," kata direktur IHME Chris Murray, dikutip dari Japan Today. 

Ia mengatakan, di negara lain, mungkin ada beberapa kebijakan resmi yang sangat membatasi definisi kematian karena Covid-19.

"Koreksi besar-besaran pada angka resmi sangat penting untuk memahami di mana pandemi memiliki efek terbesar," tambah Murray.

Baca Juga: Dewi Tanjung: Negara dan KPK Tidak Butuh Novel Baswedan

"Untuk masa depan, akan sangat penting bagi kami untuk memahami negara mana yang memiliki jumlah kematian terbesar dan apakah tanggapan kebijakan oleh pemerintah dapat mengurangi dampak pandemi atau tidak," tambahnya. 

Beberapa negara telah dituduh sengaja tidak melaporkan kematian Covid-19, paling baru India, di mana pandemi masih berkecamuk.

RP Singh, juru bicara nasional partai BJP yang berkuasa mengatakan ada kemungkinan layanan kesehatan lokal kehilangan beberapa kasus Covid-19. 

Meskipun hasil IHME sangat mengejutkan, hasil tersebut belum diterima secara universal oleh para ahli.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah Indonesia Kirim Tentara untuk Dukung Palestina?

"Model ini bergantung pada serangkaian asumsi yang mungkin masuk akal secara global tetapi tidak selalu berlaku untuk masing-masing negara," kata Steven Woolf, Direktur Emeritus dan Penasihat Senior di Pusat Masyarakat dan Kesehatan di Universitas Kedokteran Virginia Commonwealth.

Di AS, Woolf mengatakan bahwa angka IHME kematian Covid-19 di dunia adalah masuk akal, tetapi dia mempertanyakan apakah semuanya secara langsung karena Covid-19.

Penelitian yang diawasi oleh Woolf sebelumnya menunjukkan bahwa sekitar 70 persen dari semua kematian berlebih di AS sejak 2020 dapat dikaitkan dengan Covid-19.***

 

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Japan Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah