Polisi Israel Menyerang Warga Palestina di Al Aqsa, Beberapa Jam Setelah Gencatan Senjata Gaza

- 22 Mei 2021, 11:55 WIB
Ilustrasi Masjid Al-Aqsa.  Beberapa jam setelah pemberlakukan gencatan senjata,  Polisi Israel menyerang warga Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsa Yerusalem.
Ilustrasi Masjid Al-Aqsa. Beberapa jam setelah pemberlakukan gencatan senjata, Polisi Israel menyerang warga Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsa Yerusalem. /Philippe Collard/Unsplash/

PR CIREBON- Polisi Israel telah menyerang warga Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsa Yerusalem yang diduduki, dalam agresi terbaru di situs tersuci ketiga Islam dan di tengah gencatan senjata antara Israel dan kantong Palestina, Gaza.

Polisi Israel itu diketahui melemparkan granat kejut ke sekelompok orang Palestina yang berbaris di lapangan.

Lebih lanjut, akibat serangan polisi Israel tersebut diketahui telah melukai sedikitnya 20 orang warga Palestina.

Baca Juga: 5 Zodiak Paling Optimis Dalam Hadapi Situasi Rumit, Libra Selalu Optimis Dalam Hal Keadilan

Kompleks Masjid Al-Aqsa berada di atas dataran tinggi Kota Tua yang dikenal oleh umat Islam di seluruh dunia sebagai al Haram al Sharif, atau Tempat Suci, dan bagi orang Yahudi sebagai Temple Mount.

Dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari TRT World, juru bicara polisi Israel Micky Rosenfeld menuduh petugas menjadi sasaran warga Palestina yang melempar batu dan memulai tindakan penindasan "kerusuhan".

Di utara Ramallah, Mohammed Mosleh dan putranya yang berusia 11 tahun keluar untuk menunjukkan solidaritas dengan orang-orang di Gaza.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah Kemenag Beri Tunjangan Rp12 Juta Bagi Yayasan dan Lembaga Islam?

Dia mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa dia memuji "ketabahan orang-orang di sana dalam menghadapi negara yang kuat dengan senjata yang menghancurkan".

Omar Harb, yang menghadiri rapat umum dengan putra-putranya, mengatakan bahwa "apa yang terjadi di Gaza adalah salah satu dari banyak putaran penindasan dan pendudukan terhadap rakyat Palestina".

"Perlawanan kami terhadap pendudukan tidak akan berakhir dengan putaran ini," katanya, mengacu pada Israel.

Baca Juga: Dukung Perjuangan Palestina, Tiongkok Tawarkan Bantuan Uang hingga Vaksin Kepada Orang-Orang di Gaza

Pasukan Israel telah menewaskan 25 warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki sejak 10 Mei, kata otoritas kesehatan Palestina.

Kekerasan terbaru terhadap Palestina terjadi ketika para pemimpin dunia dan diplomat tinggi menyambut gencatan senjata yang dimediasi Mesir antara Israel dan Palestina di Gaza, sambil mendesak solusi politik jangka panjang untuk pendudukan Israel di wilayah Palestina.

Situs itu adalah salah satu situs paling sensitif di Timur Tengah dan serangan Israel di sana awal Mei memicu serangan Israel di Gaza yang terkepung.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta Hari Ini, 22 Mei 2021, Cancer Kecewa dengan Cinta hingga Virgo Menjadi Romantis

Israel menewaskan sedikitnya 243 warga Palestina di Gaza, termasuk 66 anak-anak, dengan 1.910 orang terluka, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Dua belas orang Israel juga tewas dalam serangan roket Hamas.

Hari-hari kerusuhan di Al Aqsa selama bulan puasa suci Ramadhan memaksa Hamas, gubernur Gaza, untuk menuntut pasukan Israel mengosongkan kompleks tersebut pada pukul 18:00 (1500 GMT) pada 10 Mei dan menghentikan pengusiran warga Palestina dari rumah mereka di wilayah Timur yang diduduki. Yerusalem.

Hamas kemudian menembakkan roket ke Israel dan daerah pendudukannya ketika batas waktu berakhir. Israel memulai pemboman udara besar-besaran di Gaza, daerah kantong kecil yang diblokade oleh Tel Aviv sejak 2007 dari darat, udara dan laut.

Baca Juga: Usai Digemparkan dengan Infeksi Jamur Hitam, Kini Kasus Pertama Jamur Putih Ditemukan di India

Warga Palestina juga menjadi frustrasi dengan kemunduran aspirasi mereka untuk negara merdeka dan diakhirinya pendudukan Israel dalam beberapa tahun terakhir.

Ada seruan dari Tepi Barat yang diduduki agar Hamas bertindak secara militer, kata banyak analis.

Roket Gaza sebagian besar merupakan senjata buatan tangan yang digunakan kembali dibandingkan dengan kekuatan militer Israel yang mendapat lebih dari $16 miliar untuk pengeluaran pertahanan dan $3,8 miliar dari AS dalam pendanaan tahunan.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta Hari Ini, 22 Mei 2021, Libra Nyaman Dengan Seseorang hingga Asmara Scorpio Berantakan

Pada hari Jumat, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan operasi tersebut telah mengenai kemampuan Hamas.

"Hamas tidak bisa bersembunyi lagi. Itu pencapaian besar bagi Israel," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi.

Tapi Hamas menganggap pertempuran itu sebagai perlawanan yang berhasil terhadap musuh yang lebih kuat secara militer dan ekonomi.

Baca Juga: Dukung Perjuangan Palestina, Tiongkok Tawarkan Bantuan Uang hingga Vaksin Kepada Orang-Orang di Gaza

Pimpinannya Ismail Haniya mengatakan gencatan senjata Gaza adalah "kemenangan strategis" bagi Palestina, menambahkan mereka akan membangun kembali Gaza dan terus melawan sampai pengepungan Israel atas kantong Palestina sepenuhnya dicabut.

Pejabat Palestina menyebutkan biaya rekonstruksi Gaza puluhan juta dolar, sementara ekonom mengatakan pertempuran itu dapat mengekang pemulihan ekonomi Israel dari pandemi Covid-19.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: TRT World


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah