Singh mengkonfirmasi surat itu kepada Reuters tetapi mengatakan otopsi pada empat hingga lima mayat di distrik negara bagian Ghazipur belum mengungkapkan infeksi Covid-19.
“Mayatnya sudah membusuk, jadi saya belum yakin dalam keadaan ini bisa diketahui positif Corona,” ujarnya lewat pesan singkat.
Baca Juga: Sempat Bersitegang dengan Sule dan Kini Sudah Berdamai, Oma Hetty: Ya Jadi Introspeksi Dirilah
Perdana Menteri Narendra Modi mendesak para pejabat untuk meningkatkan sumber daya perawatan kesehatan pedesaan dan meningkatkan pengawasan ketika virus menyebar dengan cepat di daerah-daerah itu, setelah melanda kota-kota.
Uttar Pradesh, telah terpukul parah oleh gelombang Covid-19 kedua di India.
Pakar kesehatan mengatakan banyak kasus tidak terdeteksi di desa-desa negara bagian, rumah bagi sebagian besar penduduknya.
Dalam memo itu, Singh mengatakan kurangnya dana untuk bahan-bahan seperti kayu bakar untuk kremasi, kepercayaan agama di beberapa komunitas, dan keluarga yang menelantarkan korban karena takut penyakit itu adalah di antara kemungkinan alasan lonjakan pembuangan mayat.
Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Bahasa Indonesia Lagu Outerspace - Kang Daniel feat Loco
Dia meminta pejabat tingkat desa untuk memastikan tidak ada mayat yang dibuang ke air dan mengatakan pemerintah negara bagian akan membayar keluarga miskin masing-masing 5.000 rupee ($ 68) atau Rp 970.000 untuk mengkremasi atau menguburkan mayat.
Negara juga meminta polisi untuk berpatroli di sungai untuk menghentikan praktik tersebut.