Deby bergabung dengan pasukan di garis depan, kata kampanyenya pada hari Senin, setelah pemberontak yang berbasis di perbatasan utara di Libya maju ratusan kilometer ke selatan menuju ibukota Chad, N'Djamena.
Putra Deby, Mahamat Idriss Deby Itno, akan memimpin dewan transisi selama 18 bulan yang terdiri dari perwira militer, kata juru bicara Azem Bermendao Agouna dalam siaran di televisi pemerintah.
Baca Juga: Dengarkan dan Sampaikan Keluhan Petani di Indramayu, Jokowi: Ini Masukan yang Baik
Jam malam pukul 6 sore telah diberlakukan di negara itu, militer menambahkan.
Inggris sekarang telah menyarankan agar tidak melakukan perjalanan ke Chad, dengan alasan "risiko kerusuhan yang meningkat", dan mendesak warga negara Inggris di negara itu untuk pergi secepat mungkin.
Kantor Luar Negeri mengatakan langkah itu dipicu oleh kendaraan pemberontak bersenjata yang bergerak maju menuju N'Djamena.
Penerbangan komersial kembali ke Inggris masih beroperasi tetapi dapat berubah dalam waktu singkat karena pembatasan Covid-19.
Jenderal Azem Bermandoa Agouma berkata: "Dalam menghadapi situasi yang mengkhawatirkan ini, rakyat Chad harus menunjukkan keterikatan mereka pada perdamaian, stabilitas, dan kohesi nasional."
Deby, mantan panglima militer, pertama kali berkuasa pada tahun 1990 ketika pasukan pemberontaknya menggulingkan presiden Hissene Habre, yang kemudian dihukum karena pelanggaran hak asasi manusia di pengadilan internasional di Senegal.