Mereka menghabiskan sebagian besar musim panas sebelum kembali lagi. Selanjutnya akan pergi ke Laut Bering di musim gugur pada musim dingin.
Penulis utama Dr Stephen Insley dari Wildlife Conservation Society Kanada, mengatakan bahwa tidak jelas apakah perubahan ini merupakan penyimpangan atau awal dari cara hidup baru.
Baca Juga: Taemin SHINee Ungkap Tanggal Resmi Dirinya Wamil, Shawol: Bagaimana Ini Bisa Terjadi?
Para peneliti, telah menyarankan sejumlah besar faktor potensial yang dapat menjelaskan apa yang terjadi.
Stephen menjelaskan saat suhu air naik, perkembangbiakan predator seperti paus pembunuh (orca) dapat memengaruhi paus kepala busur untuk tetap bertahan selama musim dingin.
Salah satu faktor potensial adalah karena lemak kepala busur dapat mencapai ketebalan setengah meter, kehangatan ekstra dapat membuat paus berisiko kepanasan.
Baca Juga: Dikabarkan Angkat Kaki dari Old Trafford, Paul Pogba Sampaikan Tuntutannya Kepada Manchester United
Kemudian, Stephen menambahkan bahwa terdapat banyak makanan seperti plankton yang didorong oleh suhu yang lebih tinggi, sehingga paus mungkin memilih untuk menghemat energi.
Jadi, apabila benar-benar ada es padat selama musim dingin, kepala busur akan dipaksa untuk bermigrasi.
Ia menjelaskan, bahwa mereka memiliki tengkorak besar dan tebal yang membantu mereka mendorong melalui es setebal satu meter sehingga mereka bahkan dapat memecahkan es yang berat.