Kecam Perusakan Pusat Busaya Islam, Mendagri Prancis: Serangan pada Muslim adalah Serangan pada Republik

- 12 April 2021, 12:13 WIB
Ilustrasi - Pemerintah Prancis pada Minggu mengutuk perusakan pusat budaya Islam di Prancis barat. dengan slogan-slogan Islamafobia.*
Ilustrasi - Pemerintah Prancis pada Minggu mengutuk perusakan pusat budaya Islam di Prancis barat. dengan slogan-slogan Islamafobia.* /Pixabay/RGY23.

PR CIREBON - Pemerintah Prancis pada Minggu mengutuk perusakan pusat budaya Islam di Prancis barat. dengan slogan-slogan Islamafobia.

Pemerintah Prancis mengatakan serangan terhadap Muslim adalah serangan terhadap Republik.

Slogan-slogan ditempel di sisi bangunan yang digunakan sebagai ruang salat di kota Rennes, ditemukan tak lama sebelum bulan suci Ramadhan dimulai di Prancis pada Selasa.

Baca Juga: Berikut Panduan Ibadah dan Salat Idul Fitri Ramadhan 1442 Hijriah dari Kementeri Agama

Menteri Dalam Negeri Gerard Darmanin mengatakan itu adalah serangan yang menjijikkan terhadap kebebasan fundamental untuk percaya pada suatu agama.

Ia juga mengatakan bahwa Muslim berhak mendapatkan perlindungan yang sama seperti kelompok agama lain di Prancis.

"Serangan terhadap Muslim adalah serangan terhadap Republik," kata Darmanin setelah dia mengunjungi situs tersebut.

Baca Juga: Surevi IPO Sebut Elektabilitas Zulkifli Hasan Tinggi, PAN: Optimis Kerja Keras Menuju 2024!

Dewan Kepercayaan Muslim Prancis (CFCM), salah satu kelompok utama yang mewakili Muslim di Prancis, menyebut insiden itu sebagai "agresi yang tak tertahankan".

"Menjelang Ramadhan dan menghadapi lonjakan aksi anti-Muslim, CFCM menyerukan umat Islam di Prancis untuk waspada," kata asosiasi itu di Twitter.

Prancis mengikuti bentuk sekularisme yang ketat, yang dikenal sebagai "laicité", yang dirancang untuk memisahkan agama dan kehidupan publik.

Baca Juga: Akui Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Kunjungi Dirinya untuk Konsultasi, dr. Boyke: Pengen Kasih Rafathar Adik

Darmanin, seorang konservatif dalam pemerintahan Presiden Emmanuel Macron, adalah sponsor utama undang-undang yang disahkan melalui parlemen yang menurut pemerintah dirancang untuk menangani apa yang digambarkannya sebagai fundamentalisme yang melanggar yang merongrong nilai-nilai Prancis.

Perwakilan senior dari semua agama diajak berkonsultasi selama penyusunan dan CFCM mendukung RUU tersebut.

Meskipun undang-undang tersebut tidak memilih Islam, beberapa kritikus mengatakan undang-undang itu menuding Muslim.***

 

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Japan Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah