Network
PR CIREBON – Pangeran Philip, suami dari ratu Inggris, Ratu Elizabeth, wafat pada 9 April 2021 kemarin.
Selama hidupnya, Pangeran Philip dikenal selalu setia menemani Ratu Elizabeth dalam berbagai tugas kenegaraan.
Sikap Pangeran Philip yang terkadang ceplas ceplos juga telah dikenal di masyarakat Inggris.
Sementara itu, seorang penulis biografi, Eade, mengatakan bahwa karakter Pangeran Philip penuh dengan paradoks.
Menurutnya, Pangeran Philip merupakan seseorang yang cerdas dan ingin tahu. Duke of Edinburgh itu juga tertarik pada osikologi, filsafat, agama, sains, teknologi dan alam.
Sebagaimana diberitakan di Pikiran Rakyat dalam artikel "Ungkap Sisi Lain Sosok Pangeran Philip, Penulis Biografi: Kehidupannya Penuh dengan Paradoks" meski demikian, idenya tidak selalu dipikirkan dengan matang.
Baca Juga: Ramalan Shio 10 April 2021: Shio Tikus Karisma Anda Kuat dan Shio Kelinci Anda Terlalu Blak-blakan
Menurutnya, Pangeran Philip adalah seorang yang dinamis, bersemangat, blak-blakan, dan semangat dan amarahnya mudah meledak.
Namun, Pangeran Philip dia tidak pernah dipengaruhi oleh temperamen, ia melakukan peran skunder dengan pengabdian yang tinggi.
“Salah satu alasan para penulis biografi terus kembali kepada Pangeran Philip adalah terlepas dari posisinya yang unik dalam kehidupan bangsa, karakternya yang begitu penuh dengan paradoks,” kata Eade.
Baca Juga: Buruan Klaim! Kode Redeem FF Terbaru 10 April 2021, Tukarkan Hadiahnya di Website Garena
Pangeran Philip lahir pada 21 Juni 1921 di Yunani, meskipun keluarganya diasingkan dari negara tersebut saat ia masih bayi.
Ia bergabung dengan Angkatan Laut Kerajaan Inggris pada 1939, di usianya yang menginjak 18 tahun.
Ia bergabung Angkatan Laut Kerajaan Inggris setelah menempuh pendidikan di Prancis, Jerman dan Inggris.
Pangeran Philip berada di Angkatan Laut selama Perang Dunia Kedua. Ia melayani dengan istimewa di armada Mediterania dan Pasifik.
Setelah perang, Raja George VI memberi izin Pangeran Philip untuk menikahi Putri Elizabeth (sebelum menjadi Ratu).
Sebelum pertunangan mereka secara resmi diumumkan pada Juli 1947, Pangeran Philip menyerahkan gelar kerajaan Yunani-Denmark dan menjadi warga negara Inggris yang dinaturalisasi, serta menggunakan nama belakang kakek-nenek dari pihak ibu, Mountbatten.
Baca Juga: Pangeran Harry Siap Terbang ke Inggris Melayat Pangeran Philip, Akankah Meghan Markle Ikut Serta?
Pangeran Philip diberi gelar: Duke of Edinburgh dan menikahi Putri Elizabeth pada 20 November 1947.
Pasangan itu pindah ke Malta, tempat Pangeran Philip bertugaskan.
Namun, ia segera meninggalkan dinas militer aktif ketika Elizabeth menjadi ratu pada 1952 dan secara resmi menjadi pangeran Inggris pada 1957.
Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot, Sabtu 10 April 2021: Zodiak Scorpio Dengarkan Kata Hati dan Libra Renungkanlah!
“Secara resmi mendedikasikan hidupnya untuk memainkan peran pendukung kepada istrinya bertentangan dengan karakter maskulinnya yang terang-terangan,” kata Philip Eade yang dikutip dari Al Jazeera.
Selama 70 tahun, Pangeran Philip menghabiskan hidupnya untuk melaksanakan tugas kerajaan dan baru ia tinggalkan pada 2017, di usiany ke-95 tahun.
Charles Anson yang menjabat sekretaris pers Ratu Elizabeth II dari tahun 1990 hingga 1997 menilai sosok Pangeran Philip sebagai seseorang polimatik.
“Apa yang mengejutkan saya tentang dia selalu adalah keragaman minatnya yang sangat besar dan juga kedalamannya. Dia benar-benar seorang polimatik,” kata Charles Anson.
Bahkan Pangeran Philip mengawasi modernisasi Istana Buckingham setelah Perang Dunia Kedua, serta mengatur ulang perkebunan Balmoral dan Sandringham dan menjadi penjaga Taman Besar Windsor.*** (Mutia Yuantisya/Pikiran Rakyat)
