Hortemo mengatakan untuk menindaklanjuti hal tersebut, Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) juga akan menyelidiki tiga kasus yang menimpa tenaga kesehatan.
Steinar Madsen, Direktur Medis Badan Pengawas Obat Norwegia kepada lembaga penyiaran NRK juga mengatakan bahwa ketiga tenaga kesehatan itu telah mengalami gejala yang tak biasa.
“Mereka mengalami gejala yang tak biasa. Pendarahan, penggumpalan darah dan penurunan kadar trombosit,” kata Steinar, sebagaimana dikutip dari laman Antara.
Steinar Madsen, juga membenarkan bahwa otoritas telah menerima laporan kasus tersebut pada Sabtu, 13 Maret 2021.
“Mereka mengalami sakit cukup parah. Kami menangani kasus ini dengan sangat serius,” kata Steinar.
Dalam hal ini, AstraZeneca mengklaim bahwa analisis data keamanan mereka yang meliputi kasus yang dilaporkan dari 17 juta lebih dosis vaksin yang telah diberikan tidak menunjukkan bukti peningkatan risiko.
Yakni mulai dari emboli paru, trombosis vena dalam atau trombositopenia, hingga mengakibatkan kadar trombosit yang rendah.
“Faktanya, laporan jumlah kasus jenis ini untuk vaksin Covid-19 AstraZeneca tidak lebih besar dari jumlah yang akan terjadi secara alami pada populasi yang tidak divaksin,” kata juru bicara perusahaan.