PM Israel Benjamin Netanyahu Batal Kunjungi Uni Emirat Arab

- 11 Maret 2021, 19:41 WIB
Kunjungan yang direncanakan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Uni Emirat Arab pada hari Kamis dibatalkan.
Kunjungan yang direncanakan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Uni Emirat Arab pada hari Kamis dibatalkan. /Instagram.com/@b.netanyahu/

PR CIREBON - Kunjungan yang direncanakan oleh Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu ke Uni Emirat Arab pada hari Kamis dibatalkan.

Baik Israel maupun Uni Emirat Arab belum secara resmi mengonfirmasi bahwa kunjungan semacam itu, yang merupakan pertama kalinya bagi PM Israel Benjamin Netanyahu, telah terjadi atau dalam peninjauan.

Media Israel melaporkan dalam kunjungan tersebut, rencananya Benjamin Netanyahu akan bertemu dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan.

Baca Juga: Kemenlu Rusia Negosiasi Soal Kisruh Israel dan Palestina Bersama Diplomat Spanyol dan Rusia

Para komentator menganggapnya sebagai kesempatan bagi Benjamin Netanyahu untuk mengembangkan kredensial diplomatiknya menjelang pemilihan 23 Maret di Israel.

Sebelumnya pada hari Kamis, media Israel mengatakan kunjungan yang direncanakan itu dapat ditunda atau dibatalkan dengan pertanyaan tentang penyakit yang diderita oleh istri Benjamin Netanyahu.

Selain itu, dikabarkan, Sheikh Mohammed bin Zayed, Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA, bertukar undangan dengan Presiden Israel Reuven Rivlin untuk mengunjungi negara masing-masing.

Baca Juga: Tak Terima Moeldoko Selalu Dipojokkan, Ruhut Sitompul: Saya Sedih, Dia Dosanya Dimana?

Uni Emirat Arab sendiri telah menormalisasi hubungan dengan Israel setelah kesepakatan yang diperantarai AS yang diumumkan di Gedung Putih pada 13 Agustus dan ditandatangani di Washington pada 15 September.

Dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Al-Arabiya pada Kamis, 11 Maret 2021, kedua negara bertukar duta besar dan mendirikan kedutaan besar.

Uni Emirat Arab setuju untuk menormalisasi hubungan dengan Israel, sementara Israel setuju untuk melanjutkan rencana untuk menangguhkan pencaplokan Tepi Barat.

Baca Juga: Tak Ingin Jawab Pertanyaan, Perdana Menteri Thailand Nekat Semprotkan Disinfektan pada Wartawan hingga 2 Kali

Uni Emirat Arab juga menghapus pada 29 Agustus undang-undang sebelumnya yang mengamanatkan boikot ekonomi terhadap Israel.

Pada Desember, negara Teluk itu mengaktifkan visa masuk turis melalui maskapai penerbangan dan kantor perjalanan dan pariwisata untuk pemegang paspor Israel sampai ratifikasi pembebasan visa bersama.

Kepala Kedutaan Besar Israel di Abu Dhabi, Eitan Naeh, mengatakan baru-baru ini Israel sedang mencari potensi lalu lintas jalan raya dengan Uni Emirat Arab untuk lebih mengembangkan koridor perdagangan bilateral.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Al Arabiya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah