Liput Aksi Protes Terhadap Presiden, Dua Jurnalis Belarus Dijatuhi Hukuman 2 Tahun Penjara

- 19 Februari 2021, 15:50 WIB
Katsiaryna Andreyeva (27) dan Darya Chultsova (23) , dua jurnalis yang dijatuhi hukuman 2 tahun penjara oleh Pengadilan Belarus.*
Katsiaryna Andreyeva (27) dan Darya Chultsova (23) , dua jurnalis yang dijatuhi hukuman 2 tahun penjara oleh Pengadilan Belarus.* /Reuters/Stringer

PR CIREBON - Pengadilan Belarus pada Kamis 18 Februari 2021 telah menjatuhkan hukuman penjara selama dua tahun kepada dua orang jurnalis.

Kedua jurnalis tersebut dianggap Pengadilan Belarus terbukti atas tuduhan mengatur aksi protes terhadap Presiden Alexander Lukashenko.

Karena hal itu, Amerika Serikat memutuskan untuk memberlakukan pembatasan visa pada 43 pejabat Belarus yang dikatakan telah merusak demokrasi.

Baca Juga: Keracunan usai Minum Hand Sanitizer, Wanita asal Amerika Serikat Meninggal Dunia

Dua jurnalis tersebut adalah Katsiaryna Andreyeva (27) dan Darya Chultsova (23), yang ditangkap pada November 2020 lalu di sebuah apartemen.

Apartemen tersebut digunakan mereka untuk mengambil gambar dan merekam aksi protes atas kematian seorang pengunjuk rasa yang tewas beberapa hari sebelumnya.

Kedua wanita tersebut, yang bekerja untuk saluran TV Satelit Belsat mengaku tidak bersalah. Pengacara mereka mengatakan akan mengajukan banding.

Baca Juga: Ahli Meteorologi di Angkatan Laut Amerika Serikat Temukan Dompet yang Hilang 53 Tahun Lalu di Antartika

Ditanya tentang putusan hari Kamis, Menteri Informasi Belarus Igor Lutsky mengatakan pengadilan tidak akan membuat keputusannya kecuali sesuai dengan peradilan.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan AS khawatir dengan tindakan keras Presiden Belarus Alexander Lukashenko terhadap pengunjuk rasa, aktivis, dan jurnalis.

"Kami mendukung orang-orang pemberani Belarus dan mendukung hak mereka atas pemilu yang bebas dan adil," katanya dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Aksi Massa Petani di India Tuai Sorotan, Amerika Serikat Anjurkan Bangun Dialog

Dalam pernyataan sebelumnya, Andreyeva mengatakan dia telah mempertaruhkan nyawanya karena menjadi seorang jurnalis.

“Saya berhasil bersembunyi dari peluru karet, ledakan granat kejut, pukulan dari pentungan. Rekan-rekan saya kurang beruntung,” katanya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

Para jurnalis meliput aksi protes setelah kematian Roman Bondarenko yang berusia 31 tahun, yang meninggal di rumah sakit pada November 2020 setelah dipukul pihak keamanan pada aksi protes sebelumnya.

Baca Juga: Dukung Pemakzulan Donald Trump, Legislator Partai Republik Amerika Serikat Dikecam Sesama Anggotanya

Lukashenko telah mencampur janji reformasi dengan tindakan keras pada minggu ini yang membuat polisi menggerebek rumah jurnalis dan aktivis hak asasi dan salah satu lawan utama pemilu Lukashenko diadili karena korupsi.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x