Network
PR CIREBON - Seorang wanita di Illinois diduga meninggal setelah meminum hand sanitizer yang terkontaminasi.
Atas kejadian tersebut, keluarga sang wanita mengambil tindakan hukum terhadap perusahaan yang membuat produk beracun tersebut.
Kayla Stagner, 32 tahun, yang merupakan seorang pecandu alkohol, menderita keracunan metanol akut.
Baca Juga: Tanggapi Kematian Ustaz Maaher, Novel Baswedan Singgung Kerja Aparat
Ia diyakini telah mengonsumsi beberapa ons Blumen Advanced Instate Sanitizer, menurut gugatan yang diajukan Jumat di pengadilan federal di St. Louis.
Stagner, seorang guru prasekolah yang tinggal di Jersey County, Illinois, meninggal di sebuah rumah sakit Mei lalu di kampung halamannya di St. Louis.
Sebotol hand sanitizer yang diuji dalam otopsi, ternyata memiliki tingkat metanol yang mematikan.
Baca Juga: Joe Biden Tertangkap Kamera Genit pada Seorang Perawat saat Konferensi Video
Namun, gugatan tersebut menuduh bahan aktif yang tercantum pada label adalah etanol, yang digunakan dalam minuman beralkohol.
"Metanol tidak terdaftar pada label Blumen Advanced Instant Hand Sanitizer Clear," kata gugatan itu dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari New York Post, Senin, 8 Februari 2021.
Keluarga meminta ganti rugi sebesar 75.000 dolar AS atau sekitar Rp1 milyar, atas kematian yang tidak wajar tersebut.
Baca Juga: Sesalkan Pernyataan Novel Baswedan Soal Kematian Ustaz Maheer, Gun Romli: Jangan Framing Jahat
Gugatan tersebut mengklaim, bahwa perusahaan seharusnya mengetahui sejarah panjang orang-orang yang meminum pembersih tangan yang mengandung etil alkohol sebagai pengganti minuman keras.
Hand sanitizer tersebut ditarik dari rak supermarket tahun lalu setelah diketahui mengandung metanol.
Keracunan metanol diketahui dapat menyebabkan mual, muntah, kebutaan, dan kematian, terutama jika tertelan.***
