Palestina Sebut Isreal Tahan Pengiriman 2.000 Vaksin Covid-19 ke Jalur Gaza: Otoritas Pendudukan yang Mencegah

- 16 Februari 2021, 14:45 WIB
Pemerintah Palestina mengatakan bahwa Israel telah menahan pengiriman vaksin Covid-19 ke Jalur Gaza.*
Pemerintah Palestina mengatakan bahwa Israel telah menahan pengiriman vaksin Covid-19 ke Jalur Gaza.* /Pixabay.com/torstensimon

 

PR CIREBON - Otoritas Palestina (PA) pada hari Senin 15 Februari 2021, menuduh Israel telah menahan pengiriman vaksin Covid-19 ke jalur Gaza, di mana Palestina belum menerima dosis apa pun.

Seorang pejabat Palestina mengatakan kepada Reuters bahwa Otoritas Palestina (PA) mencoba mengirim 2.000 dosis vaksin Sputnik V Rusia dari Tepi Barat yang diduduki Israel ke Gaza pada hari Senin.

Akan tetapi, dilaporkan Israel telah menghentikan pengiriman vaksin tersebut di pos pemeriksaan Tepi Barat dan memberi tahu Palestina bahwa tidak ada persetujuan untuk melanjutkan ke Gaza.

Seorang pejabat keamanan Israel mengatakan permintaan PA untuk mengirim 2.000 dosis masih dalam pemeriksaan, dan persetujuan belum diberikan.

 Baca Juga: Lowongan Pekerjaan PT Waskita Beton Precast Tbk, Dibuka 5 Formasi!

Menurut keamanan pejabat Sirael, badan yang ditugasi menyetujui transfer adalah dewan keamanan nasional Israel, bagian dari pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Sementara itu, dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, kantor Netanyahu tidak segera memberikan komentar terkait hal ini.

Pejabat PA mengatakan mereka mengajukan permintaan transfer ke otoritas pertahanan Israel segera setelah menerima pengiriman awal 10.000 dosis Rusia di Tepi Barat pada 4 Februari lalu.

Baca Juga: Tanggapi Pelaporan Din Syamsuddin Dituduh Radikal, Sukamta: Cerminan Bobroknya Moral Sebagian Elit dan Tokoh

"Hari ini, 2.000 dosis vaksin Sputnik V Rusia dipindahkan untuk memasuki Jalur Gaza, tetapi otoritas pendudukan mencegah masuknya vaksin tersebut," kata pernyataan dari Menteri Kesehatan PA Mai Alkaila.

"Dosis ini ditujukan untuk staf medis yang bekerja di ruang perawatan intensif yang ditujukan untuk pasien Covid-19, dan untuk staf yang bekerja di bagian gawat darurat," tambah pernyataan itu.

Pengiriman vaksin dikembalikan ke Ramallah karena perlu disimpan di bawah suhu dingin, kata pejabat Palestina itu.

Baca Juga: Beri Apresiasi kepada JK dan SBY, Fadjroel Rachman: Demikianlah Tugas Negarawan, Hormat!

Penundaan itu menyoroti tantangan yang mungkin dihadapi warga Palestina di seluruh Tepi Barat dan Gaza.

Dua wilayah yang terbagi secara geografis yang direbut Israel dalam perang 1967 dan yang merupakan rumah bagi 5,2 juta warga Palestina.

Israel mengontrol semua titik masuk dan keluar ke Tepi Barat dan sebagian besar perbatasan pesisir dan darat di Jalur Gaza, selain dari perbatasan sempit yang berbatasan dengan Mesir di selatan.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah