Senada dengan AS, PM Inggris Boris Johnson Tuntut Tiongkok Serahkan Data Penting Hari-hari Awal Pandemi

- 16 Februari 2021, 07:03 WIB
Lambang WHO.
Lambang WHO. //Pixabay/Padrinan

PR CIREBON – Perdana Menteri Inggris Boris Johnson bergabung dengan Gedung Putih dalam menuntut Tiongkok menyerahkan data penting dari hari-hari awal pandemi Covid-19.

Boris Johnson mengatakan bahwa prioritas kerja sama eratnya dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan memimpin koordinasi global untuk mengungkap pandemi yang berasal dari Tiongkok.

Menurutnya, dia sepenuhnya mendukung pemerintahan Joe Biden dalam pernyataannya yang menyatakan kekhawatiran mendalam atas kemungkinan campur tangan Tiongkok dalam penyelidikan asal-usul virus Covid-19.

Baca Juga: Kritik Aturan Prokes di Bali oleh Sandiaga Uno, dr. Tirta: Perlu Solusi yang Nyata Bukan yang Sulit Diterapkan

“Kami perlu melihat datanya. Kami perlu melihat semua buktinya. Kami perlu tahu persis bagaimana itu terjadi," kata Johnson, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari New York Post.

Johnson juga menilai bahwa temuan WHO tidak jelas, bahkan oleh asumsi lama yang dipegang seperti virus Covid-19 yang muncul di pasar basah Wuhan.

Pernyataan tegas AS muncul setelah seorang anggota tim investigasi WHO mengungkapkan bahwa Tiongkok telah menolak untuk menyerahkan data mentah tentang kasus paling awal di Wuhan.

Johnson memuji ikatan erat dan percakapan dengan Biden, meskipun Biden dulu pernah memanggilnya tiruan fisik dan emosional dari Donald Trump.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 15 Februari 2021: Akankah Kejahatan Elsa Akhirnya Terbongkar dan Mateo Ditemukan?

Halaman:

Editor: Tita Salsabila

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x