Survei: Setengah dari Orang Amerika Anggap Donald Trump sebagai Presiden Terburuk dalam Sejarah AS

- 13 Februari 2021, 20:20 WIB
Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. //Pixabay/Eric Thayer

PR CIREBON - Baru baru ini, sebuah survei mengungkapkan bahwa mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dinobatkan sebagai presiden terburuk dalam sejarah AS.

Hal itu diungkap dalam jajak pendapat YouGov, sementara presiden AS sebelumnya, yaitu Barack Obama terpilih sebagai presiden AS terbaik.

Hasil survei yang dilakukan bersama The Economist itu, menunjukkan bahwa muncul polarisasi opini politik AS di akhir masa kepresidenan Donald Trump dan saat ia menghadapi persidangan pemakzulan di Senat atas pemberontakan Capitol beberapa waktu lalu, sehingga menjadinkannya Presiden terburuk sepanjang sejarah AS. 

Baca Juga: Tanggapi Tuduhan Radikalisme terhadap Din Syamsudin, Mahfud MD: Beliau Kritis, Bukan Radikalis

Ketika ditanya siapa yang mereka anggap sebagai presiden terburuk dalam sejarah, 46 persen responden menyebut Donald Trump.

Dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari The Independent, survei tersebut dilakukan antara 6 dan 9 Februari dengan hampir 1.500 peserta.

Sementara itu, Obama dinobatkan sebagai presiden terburuk oleh 24 persen responden, sementara mantan presiden Richard Nixon yang meninggalkan jabatannya dengan tercela setelah skandal Watergate disebut sebagai yang terburuk oleh 5 persen orang.

Responden dalam survei juga ditanya siapa yang mereka anggap sebagai presiden terbaik dalam sejarah, dan di sini hasilnya lebih mendekati.

Baca Juga: Link Live Streaming Big Match Manchester City vs Tottenham!

Obama menduduki puncak daftar dengan 18 persen, diikuti oleh 17 persen yang memilih Abraham Lincoln.

Tapi kemudian Donald Trump terpilih sebagai yang terbaik dengan 13 persen, menjadikannya ketiga dalam daftar di depan Franklin D Roosevelt.

Jajak pendapat juga melihat berbagai aspek yang terkait dengan persidangan pemakzulan Donald Trump setelah kerusuhan Capitol, dan sebagian besar mandatnya bertentangan dengan dia.

Sekitar 43 persen dari peserta merasa Donald Trump memiliki "banyak" tanggung jawab atas pengepungan keras Capitol yang menewaskan lima orang, sementara 30 persen mengatakan bahwa dia tidak punya.

Baca Juga: Ilmuwan Sebut Varian Virus Corona dari Inggris Kemungkinan Besar akan ‘Menyapu Dunia’

Sekitar 41 persen dari peserta sangat menyetujui pemakzulan Donald Trump oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS, sementara 35 persen sangat menentang proses tersebut.

Sedangkan sekitar 47 persen percaya bahwa Senat AS harus memilih untuk menghukum Donald Trump atas pemberontakan, sementara 42 persen memilih menentangnya.

Lebih dari setengah peserta (53 persen) menentang gagasan Donald Trump mencalonkan diri sebagai presiden lagi. Sementara sebanyak 37 persen mengatakan mereka akan mendukungnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x