Kesepakatan nuklir itu bertujuan untuk memberikan pencabutan sanksi internasional secara bertahap terhadap Iran, dengan imbalan perlindungan Teheran tidak akan mencari senjata nuklir.
Akan tetapi pada dasarnya perjanjian tersebut hampir mati ketika AS mulai menarik diri, sementara Teheran terus meningkatkan pekerjaan nuklirnya yang melanggar perjanjian.
Analis mengatakan, hanya ada sedikit peluang pada tahun ini, untuk membawa AS kembali ke perjanjian.
Pemerintahan Joe Biden tampak tidak sabar untuk bergerak cepat, sementara prospek memenangkan pemilihan presiden Iran akhir tahun ini juga tampak besar.
Baca Juga: 5 Manfaat Makanan Pedas, Mencegah Kanker hingga Memperpanjang Umur!
Namun, hal itu membutuhkan diplomasi yang halus, untuk bergerak maju, dengan Gedung Putih bersikeras agar Iran harus mematuhi kesepakatan, sebelum AS kembali.***