Surati Presiden Rouhani, Dewan Medis Iran Tolak Penggunaan Vaksin Sputnik V Rusia

- 5 Februari 2021, 17:30 WIB
Ilustrasi vaksin Sputnik V buatan Rusia.
Ilustrasi vaksin Sputnik V buatan Rusia. //Reuters/TATYANA MAKEYEVA

PR CIREBON – Pengumuman vaksin Sputnik V sebagai vaksin yang digunakan di Iran memicu perdebatan internal di negara tersebut.

Vaksin Sputnik V asal Rusia menjadi vaksin pertama yang disetujui pemerintah Iran melalui Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif pada pekan lalu.

Vaksin Sputnik V nantinya digunakan untuk keperluan darurat. Selain itu, Iran juga bertujuan untuk mulai memproduksi vaksin itu dalam waktu dekat bersama dengan Rusia.

Baca Juga: Anjing di Jerman Dapat Deteksi Virus Covid-19 pada Tubuh Manusia dengan Ketepatan 94 Persen

Namun, publik dan pejabat kesehatan terjebak dalam perdebatan tentang penggunaan vaksin Sputnik V.

Pesan utama ketidakpercayaan yang ditujukan pada Sputnik V datang dari salah satu pakar penyakit menular terkemuka Iran, Minoo Mohraz.

Mohraz merupakan tokoh terkemuka Iran yang berdedikasi dalam upaya untuk memproduksi vaksin lokal.

Mohraz mengatakan dia tidak akan menggunakan vaksin karena belum disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atau Badan Obat Eropa.

Baca Juga: Guntur Romli Sebut Faktor Kuat Aktifitas FPI: Sudah Terjawab Mengapa Semalam Ini Merasa di Atas Angin

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x