Otoritas Tiongkok Klaim Virus Corona Kemungkinan Berasal dari Kepala Babi

- 12 Februari 2021, 20:38 WIB
Tiongkok berulang kali melaporkan telah menemukan virus Covid-19 pada makanan beku termasuk kepala babi.*
Tiongkok berulang kali melaporkan telah menemukan virus Covid-19 pada makanan beku termasuk kepala babi.* //Pixabay/peggy Choucair

PR CIREBON - Pihak berwenang yang menyelidiki wabah virus corona di Wuhan, Tiongkok mengatakan bahwa virus corona mungkin berasal dari kepala babi.

Otoritas Kesehatan Tiongkok berulang kali melaporkan telah menemukan virus corona Covid-19 pada makanan beku, termasuk kepala babi dan makanan laut.

Kedua produk tersebut, kepala babi dan makanan laut yang diduga menjadi penyebab virus corona, kemungkinan besar telah dijual di Pasar Huanan, Tiongkok.

Baca Juga: 4 Shio yang Paling Beruntung di Tahun Kerbau Logam, Shio Ayam Punya Banyak Kesempatan

Teori "transmisi rantai dingin" dibahas secara mencolok pada konferensi pers di Wuhan pada hari Selasa lalu.

Tim ilmuwan internasional dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mempresentasikan temuan penyelidikan mereka selama sebulan.

"Sars-CoV-2 dapat bertahan dalam kondisi yang ditemukan dalam makanan beku, kemasan dan produk rantai dingin," kata pejabat Komisi Kesehatan Nasional Liang Wannian, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Daily Star.

Baca Juga: Doa dan Niat Puasa Sunnah Bulan Rajab, Latin dan Terjemahannya

Para pejabat menemukan bahwa dua pekerja di kota pelabuhan Tianjin telah terinfeksi virus Corona melalui kepala hewan.

Hal itu setelah pihaknya menemukan sisa-sisa virus yang mirip secara genetik di tanah tempat kepala hewan tersebut secara tidak sengaja terjatuh.

Namun, otoritas kesehatan setempat tidak mengatakan apakah kepala itu sendiri telah dites positif terkena virus.

Baca Juga: Diterpa Badai Darcy dan Hujan Salju Parah, Britania Raya Catat Suhu Paling Rendah Sejak 1995

Peneliti virus di bagian lain dunia telah memutuskan kemungkinan kecil seorang pekerja terinfeksi saat menangani paket dari orang yang mengalami bersin atau batuk karena sakit di negara lain, tetapi itu mungkin.

Pada konferensi pers hari Selasa Daniel Lucey, seorang spesialis penyakit menular di Georgetown University Medical Center di AS mengatakan, teori makanan beku tidak tampak seperti "penjelasan yang sangat mungkin sah" dan akan membutuhkan studi perbandingan untuk dibuktikan.

"Dari semua pasar makanan laut di Tiongkok dan Asia dan di seluruh dunia, bagaimana kemasan rantai dingin akhirnya menyebabkan wabah pertama kali di Wuhan?," tanyanya.

Baca Juga: Pilar Keamanan, Pentagon Sebut Arab Saudi sebagai Kunci Melawan Terorisme

Namun, Dale Fisher, seorang dokter penyakit menular di National University of Singapore, mengatakan "masuk akal" bagi tim WHO untuk mempertimbangkan teori tersebut.

“Teori rantai dingin (transmisi) benar-benar muncul dari gagasan bahwa ada wabah yang terjadi di pabrik pengolahan daging di negara lain,” katanya.

"Tapi sangat tidak mungkin ada penyebaran penyakit yang meluas terjadi sebelum Wuhan," sambungnya.

Baca Juga: Bacaan Lafal dan Niat Puasa Rajab, Salah Satu Amalan Baik Bagi Umat Muslim

Tim WHO mengatakan, teori yang berlaku bahwa virus yang melompat ke manusia dari hewan perantara tetap yang paling mungkin, tetapi penelitian lebih lanjut ke teori rantai dingin diperlukan.

Sementara itu, teori bahwa virus Corona yang bocor dari Institut Virologi Wuhan ini "sangat tidak mungkin".***

 

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x