Studi: Penyebar Covid-19 Nomor 1 di AS Terjadi pada Orang Dewasa Muda

- 6 Februari 2021, 13:17 WIB
ILUSTRASI - Sebuah penelitian menyebut jika orang dewasa muda menjadi penyebar virus corona Covid-19 nomor satu di Amerika Serikat.*
ILUSTRASI - Sebuah penelitian menyebut jika orang dewasa muda menjadi penyebar virus corona Covid-19 nomor satu di Amerika Serikat.* /Pixabay/Adina Voicu

PR CIREBON- Sebuah studi yang diterbitkan pada Selasa, 2 Februari 2021 tentang penularan Covid-19 di Amerika Serikat (AS), menemukan bahwa orang dewasa berusia 20-49 tahun adalah penyebar virus Corona terbesar di negara itu.

Sebuah tim peneliti dari Imperial College di London melakukan penelitian untuk menentukan kelompok usia mana yang paling bertanggung jawab atas penularan Covid-19 di seluruh AS.

Para peneliti menggunakan data lokasi ponsel lebih dari 10 juta orang dan informasi yang tersedia untuk umum tentang penularan Covid-19 di AS untuk melakukan penelitian mereka.

Baca Juga: Jepang Perpanjang Status Darurat Covid-19, PM Yoshihide Suga: Vaksinasi Dimulai Akhir Februari

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Science, menemukan bahwa orang dewasa berusia 20-49 tahun, dan terutama mereka yang berusia 35-49 tahun, merupakan orang yang bertanggung jawab atas peningkatan signifikan kasus positif di AS.

Studi tersebut memperkirakan orang dewasa berusia 35-49 bertanggung jawab atas 41% penularan virus baru hingga pertengahan Agustus, sedangkan mereka yang berusia 20-34 bertanggung jawab atas 35%.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Daily Sabah, setelah Oktober, kelompok itu secara keseluruhan menyumbang 72,2% penularan, kata para peneliti.

Baca Juga: 14 Tahun Betah Menjanda, Ikke Nurjanah Resmi Dipinang Karlie Fu

Di sisi lain, orang dewasa yang lebih tua berusia 50-64, hanya menyumbang 15% dari transmisi hingga pertengahan Agustus, kata tim tersebut.

Demikian pula, para peneliti memperkirakan bahwa anak-anak dan remaja hanya menyumbang 6% dari penularan hingga pertengahan Agustus.

Sementara, untuk penularan setelah sekolah dibuka kembali pada Oktober 2020, anak-anak di bawah 10 tahun menyumbang kurang dari 5% dari infeksi SARS-CoV-2, sementara remaja berusia 10-19 tahun menyumbang kurang dari 10% penularan, kata mereka.

Baca Juga: Gubernur DKI Jakarta Raih Prestasi Dunia, Anies Baswedan: Pengakuan Ini Buat Kita Semua

Penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa anak-anak memainkan peran yang sangat kecil dalam menularkan virus.

Sebuah studi yang diterbitkan pada bulan Juni oleh Institut Kesehatan Nasional Belanda (RIVM) menemukan bahwa penularan terutama terjadi selama kontak antara orang dewasa, kemudian dari orang tua ke anak-anak.

Tim Imperial College menulis bahwa "perubahan dalam mobilitas dan perilaku di antara kelompok orang dewasa berusia 20-49 tahun yang lebih luas mendasari kebangkitan Covid-19 di AS pada tahun 2020."

Baca Juga: Cirebon dan Tarakan Jalin Kerjasama, Berharap Bisa Atasi Masalah Kemiskinan

Diketahui, lebih dari 450.000 orang Amerika telah meninggal karena Covid-19 sejak awal pandemi, dengan sebagian besar kematian tercatat setelah kebangkitan kasus yang dimulai pada bulan Oktober.

"Studi ini memberikan bukti bahwa wabah Covid-19 yang muncul kembali di AS pada tahun 2020 telah didorong oleh orang dewasa berusia 20-49 tahun, dan khususnya orang dewasa berusia 35-49 tahun, sebelum dan sesudah sekolah dibuka kembali," ucap tim tersebut.

Berdasarkan temuan mereka, tim menyarankan agar fokus upaya pengendalian penyebaran virus corona, termasuk vaksinasi, sebaiknya dilakukan pada orang dewasa berusia 20-49 tahun. ***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x