Pengadilan dijadwalkan untuk melakukan pemeriksaan dalam kasus tersebut, pada 22 Februari 2021 mendatang, dan kasus polisi suaka pada 1 Maret 2021 nanti.
Kasus-kasus tersebut melibatkan dua masalah kontroversial yang tersisa dari empat tahun masa jabatan Donald Trump yang bergejolak.
Tembok perbatasan AS dan Meksiko adalah salah satu janji kampanye utama Donald Trump tahun 2016, dengan para pendukungnya meneriakkan kata-kata dalam rapat umum "bangun tembok itu!".
Yang menjadi masalah adalah legalitas keputusan Donald Trump, setelah Kongres menolak uang yang dia cari untuk tembok tersebut, untuk mengalihkan dana militer yang sudah disediakan oleh anggota parlemen untuk tujuan lain.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kabupaten Majalengka, Kamis 4 Februari 2021: Diprediksi akan Hujan Jelang Sore
Donald Trump menyebut tembok itu diperlukan untuk mengekang imigrasi ilegal dan perdagangan narkoba di perbatasan selatan.
Demokrat menyebut tembok perbatas AS dan Meksiko itu tidak bermoral, tidak efektif dan mahal.
Donald Trump berjanji selama pemilihan presiden 2016 bahwa Meksiko akan membayar tembok tersebut namun Meksiko menolak.
ia juga pada 2019 mengalihkan 2,5 miliar dollar AS dari program kontra-narkotika militer untuk pembangunan tembok perbatasan di California, New Mexico, dan Arizona.