Emmanuel Macron Sebut Vaksin AstraZeneca Dimungkinkan Tidak Efektif untuk Lansia

- 30 Januari 2021, 14:21 WIB
Ilustrasi Vaksin COVID-19
Ilustrasi Vaksin COVID-19 //Pixabay.com/torstensimon

Menyikapi strategi vaksinasi Inggris untuk memperpanjang waktu antara dosis pertama dan kedua, Macron mengatakan tujuannya bukan untuk mendapatkan jumlah dosis pertama sebanyak mungkin.

Baca Juga: Sukses Kejar Ketertinggalan Gol, Hasil Pertandingan Torino vs Fiorentina Berakhir Imbang

Dalam upaya untuk mempercepat peluncuran vaksinnya, kepala kesehatan Inggris telah menunda dosis kedua hingga 12 minggu.

"Jika semua lembaga kesehatan dan produsen obat memberitahu bahwa agar vaksin dapat bekerja, kita harus disuntik dua kali dengan maksimum 28 hari di antara keduanya.

"Seperti halnya dengan Pfizer dan BioNTech, lalu sebuah negara memiliki strategi vaksinasi hanya memberikan satu suntikan, saya tidak yakin itu benar-benar serius,” kata Macron.

Baca Juga: Jalani Transplantasi Bahu dan Lengan Pertama di Dunia, Pria ini Berangsur Pulih

Sementara itu, komisi vaksin Jerman juga mengatakan agar tidak menggunakan vaksin virus Corona AstraZeneca pada orang tua.

“Pasalnya, saat ini data tentang efektivitas vaksin pada usia di atas 65 tahun masih belum memadai,” kata komisi itu.

Diskusi tentang kelompok usia sasaran yang tepat untuk vaksin telah menambah kontroversi seputar vaksin AstraZeneca.

Baca Juga: Borobudur Akan Jadi Tempat Ibadah Umat Buddha di Dunia, Muannas Alaidid: Sungguh Menawan Bhinneka Tunggal Ika

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x