Sejalan dengan Presiden Macron, Muslim Prancis Kini Kecam Gerakan Ekstremisme

- 19 Januari 2021, 11:09 WIB
 Presiden Macron mendapat dukungan muslim Prancis yang  mengecam ekstremisme.*
Presiden Macron mendapat dukungan muslim Prancis yang mengecam ekstremisme.* /Instagram.com/@emmanuelmacron

PR CIREBON - Pada Oktober 2020, ada reaksi global terhadap Prancis dan Presiden Macron karena menindak ekstremisme.

Namun, seiringnya waktu membuat muslim Prancis sejalan dengan Presiden Macron dengan mengecam tindakan ekstremisme.

Dari tindakan yang lakukan oleh Presiden Macron yang menindak ekstrimisme membuat muslim Prancis angkat bicara dan menjadi sejalan dengan mengecam ekstrimisme.

Baca Juga: Tiongkok Punya Boyband Paling Beda di Dunia, Anggotanya Pria Berbadan Gemuk dengan Penampilan Biasa

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Wionews bahwa para imam, pengkhotbah, dan pemimpin dunia mengatakan Presiden Macron secara tidak adil menargetkan seluruh agama. 

Sehingga, terjadi sebuah protes besar yang diadakan dengan tujuan kepada Presiden Macron.

Presiden Prancis Macron dipertanyakan sehingga dengan cepat Prancis dicap sebagai Negara yang islamofobia.

Baca Juga: Restoran Tiongkok Jadi Viral Gegara Sangat Jujur Deskripsikan Hidangannya: Ini Tidak Terlalu Enak

Namun, dugaan itu disangkal oleh muslim Prancis dengan mengatakan bahwa berbeda memerangi ekstremisme dan islamofobia.

"Kita harus menolak upaya untuk menggunakan Islam untuk tujuan politik dan masjid tidak diciptakan untuk membela rezim asing," kata Dewan Kepercayaan Muslim Prancis (CFCM).

CFCM sendiri adalah badan yang merupakan lawan bicara resmi dengan negara Perancis dalam pengaturan kegiatan Islam di Prancis.

Baca Juga: Diperkosa Kakek Kandungnya, Gadis Usia 11 Tahun Meninggal Dunia Akibat Komplikasi Kehamilan

Perwakilan dari Dewan Kepercayaan Muslim Prancis (CFCM) telah bertemu Presiden Macron di Paris.

CFCM tiba di Istana Elysee setelah secara resmi membuat deklarasi prinsip yang diminta oleh Presiden Macron pada bulan November 2020.

Deklarasi yang diminta oleh Presiden Macron agar segera di buat oleh CFCM untuk memberantas sektarianisme dan ekstremisme.

Baca Juga: Gagal Berikan Vaksin Ke Negara Miskin, WHO: Dunia Berada di Ambang Bencana Kegagalan Moral

Dengan deklarasi tersebut membuat kembali kompatibilitas iman muslim dengan nilai-nilai Prancis.

Mereka juga mempromosikan sekularisme dan komitmen terhadap prinsip-prinsip Prancis.

Tidak hanya itu saja, bahkan CFCM pun tidak menyetujuinya sebuah praktik sunat perempuan, kawin paksa, sertifikat keperawanan untuk pengantin muslim, dan praktik mengenakan kerudung di kalangan gadis muda Muslim.

Baca Juga: Hapus Konten Pengguna, Platform Media Sosial bisa Dikenakan Sanksi di Polandia

Secara eksplisit menolak segala jenis rasisme atau anti-semitisme.

Terakhir, ia mendukung pembentukan dewan imam nasional dalam upaya untuk menyingkirkan para imam yang dikirim dari Turki, Maroko, dan Aljazair. 

Setidaknya sembilan federasi dari dewan penganut agama Islam Prancis telah mengadopsi piagam ini.

Baca Juga: Tiga Warga Sipil Terluka, Pasca Penyerangan Proyektil Militer dari Kelompok Houthi

Pemerintah Prancis menarik garis antara konstitusi dan agama, dan sekarang muslim Prancis menjunjungnya.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Wionews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x