Demi Tutupi Kebohongannya Bertahun-tahun, Seorang Anak Tega Bunuh Satu Keluarganya

- 11 Januari 2021, 13:59 WIB
Anak yang dibanggakan keluarganya membunuh satu keluarga demi menutupi kebohongannya.*
Anak yang dibanggakan keluarganya membunuh satu keluarga demi menutupi kebohongannya.* /Mirror/Mirror

PR CIREBON - Orang tua Menhaz Zaman suka membual tentang putra mereka.

Mereka akan dengan bangga memberi tahu semua orang bahwa Menhaz Zaman, yang saat itu berusia 23 tahun, selalu mengutamakan keluarganya dan akan lulus dengan gelar teknik, sehingga dia memiliki masa depan yang cerah.

Para orang tua di lingkungan sosial diam-diam menyimpan harapan putra mereka dapat bertindak lurus dan bisa diandalkan.

Baca Juga: Imbas Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air, Indonesia Tercatat sebagai Penerbangan Mematikan di Dunia

Sang ayah bernama Moniruz berusia 59 tahu, dan sang ibu, Momotaz, berusia 50 tahun, sudah tidak sabar untuk segera menghadiri wisuda dari putra mereka.

Melihat sang anak yang dibanggakan mendapatkan gulungan sebagai bukti dari kerja keras yang sudah dia kerjakan.

Zaman tinggal bersama orang tuanya, saudara perempuannya Malesa yang berusia 21 tahun, dan neneknya Firoza Begum, 70 tahun, di Markham, Ontario.

Baca Juga: Bicara Rusuh di Capitol AS Layaknya Nazi, Arnold Schwarzenegger Sebut Trump Pemimpin Terburuk

Awalnya orang tua Zaman beremigrasi dari Bangladesh ke Kanada demi mencari peruntungan yang lebih baik.

Sang Ayah, Moniruz, memantapkan dirinya terjun di bisnis taksi lokal, ketika istrinya terlibat penyewaan properti, dia membawa ibunya, Firoza, untuk ikut pindah ke Kanada agar bisa membantu membesarkan anak-anak mereka.

Pasangan itu sangat bangga dengan asal usul mereka, dan memastikan putra dan putri mereka dapat menghormati warisan Bangladesh mereka.

Baca Juga: Berbeda dari Varian di Inggris dan Afrika Selatan, Jepang Temukan Varian Corona Baru dari Brasil

Inti dari ajaran mereka adalah pentingnya keluarga dan etos kerja yang kuat.

Zaman dan Malesa telah diberi tahu sejak kecil bahwa pendidikan dan kerja keras adalah dasar dari kesuksesan.

Pada 2019, Malesa sudah kuliah dan ingin menjadi ahli bedah saraf.

Baca Juga: Soroti Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air, Pasar Penerbangan Indonesia Jadi Paling Mematikan di Dunia

Kakak lelakinya setiap hari meninggalkan rumah menaiki bus, dan kembali dengan ceramah mengenai studi teknik mesinnya di Universitas York.

Rencanaya wisuda Zaman akan dilaksanakan pada 28 Juli, dan ada diskusi mengenai dia yang akan meraih gelar master usai wisuda.

Tapi, Zaman memiliki rahasia. Selama bertahun-tahun dia telah menjalani kehidupan ganda, dan tidak ada rencana wisuda atau kelulusan.

Baca Juga: Jelang Hari Terakhir jadi Presiden, Staf Gedung Putih Sebut Trump Kehilangan Pemerintahannya Sendiri

Zaman sama sekali tidak berkuliah di Universitas York, dia mendaftar di perguruan tinggi lokal dan dengan cepat gagal di kelas, meskipun telah diberi kesempatan untuk mengulanginya, dia masih tidak berhasil dan memilih keluar pada 2015 setelah beberapa semester.

Hanya saja, dia tidak memberi tahu keluarganya.

Dia meninggalkan rumah setiap hari, dengan ransel dan laptopnya, dan berpura-pura main drama pulang pergi ke universitas yang hanya ada dalam kebohongannya.

Baca Juga: Soroti Tragedi Sriwijaya Air, Analis Asing: Saya Khawatir Standar Keselamatan Udara Indonesia

Kebohongan yang rumit itu menjadi kesehariannya yang rutin selama bertahun-tahun.

Pada awalnya, Zaman memang pergi ke kampus, tetapi dia hanya akan mencari tempat yang sepi untuk memainkan video game role-play multipemain yang telah menjadi obsesinya mengalahkan obsesi belajar.

Dia berteman secara daring dengan orang-orang dari seluruh dunia dan menghilang ke dalam dunia virtual yang semu, di mana dia tidak pernah gagal seperti kuliahnya.

Baca Juga: Jelang Hari Terakhir jadi Presiden, Staf Gedung Putih Sebut Trump Kehilangan Pemerintahannya Sendiri

Setelah beberapa saat, dia mulai nongkrong di pusat perbelanjaan lokal, atau dia akan pergi ke gym.

Keluarganya tidak curiga dengan perilaku Zaman yang dilakoninya secara sempurna dan tidak menaruh kecurigaan apapun padanya.

Pada musim panas 2019, Zaman tahu waktunya berbohong hampir habis. Orang tuanya sudah tidak sabar melihat wisudanya, dan Zaman tahu rahasianya yang akan segera terungkap.

Halaman:

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x