Meski Sudah Akui Kekalahan dan Janji Akan Kooperatif, DPR AS Tetap Mau Memakzulkan Donald Trump

- 8 Januari 2021, 15:45 WIB
Tangkapan layar unggahan Donald Trum.
Tangkapan layar unggahan Donald Trum. //Twitter

PR CIREBON – Penyerangan yang terjadi di Capitol AS oleh para pendukung Donald Trump berbuntut panjang, terutama bagi Donald Trump.

Trump dinilai telah menjadi dalang yang memprovokasi penyerangan tersebut. Sehingga beberapa orang di DPR menuntut agar Trump segera dicopot dari Jabatannya sebagai Presiden.

Sebelumnya, Trump sudah mengakui kekalahan dan berjanji akan bersikap kooperatif dalam masa pergantian Presiden.

Baca Juga: Heboh Panggil Polisi dan Detektif Karena Dikira Menemukan 'Mayat', Ternyata Hal ini yang Ditemukan!

Trump juga bahkan mengecam aksi para pendukungnya yang dinilai telah menodai demokrasi. Namun, upaya Trump tetap tak mengubah desakan DPR untuk memakzulkan Presiden.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Nancy Pelosi secara langsung menuduh Presiden Donald Trump menghasut pemberontakan bersenjata terhadap Amerika Serikat.

"Presiden ini telah melakukan serangan yang tak terkatakan terhadap bangsa kita," kata Pembicara Pelosi dalam konferensi pers di US Capitol, seperti dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Al Jazeera.

Pelosi dan pemimpin Senat Demokrat Chuck Schumer berusaha menghubungi Wakil Presiden Mike Pence melalui telepon untuk mendesaknya agar segera menggantikan Trump melalui Amandemen ke-25 pada konstitusi, yang memungkinkan wakil presiden untuk menggantikan seorang presiden, jika mereka tidak dapat melaksanakan tugasnya.

Baca Juga: Ikut Tanggapi Pemberontakan di Capitol AS, AHY: Pengingat, Pentingnya Menjaga Demokrasi yang Sehat

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x