Ungkap Teori Covid-19 Bocor di Laboratorium Wuhan, Ini kata Penasihat Keamanan AS Matthew Pottinger

- 3 Januari 2021, 15:59 WIB
Ungkap Teori Covid-19 Bocor di Laboratorium Wuhan, Ini kata Penasihat Keamanan AS Matthew Pottinger.*
Ungkap Teori Covid-19 Bocor di Laboratorium Wuhan, Ini kata Penasihat Keamanan AS Matthew Pottinger.* /PIXABAY/PIRO4D

PR CIREBON – Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS), Matthew Pottinger, mengungkapkan teorinya bahwa Covid-19 bocor dari laboratorium yang dikelola pemerintah Tiongkok di Wuhan.

Pottinger, seorang kritikus setia Beijing, diduga membuat klaim tersebut dalam pertemuan Zoom baru-baru ini dengan anggota parlemen Inggris.

Pottinger mengatakan bahwa para pemimpin Tiongkok sekarang secara terbuka mengakui klaim mereka sebelumnya bahwa virus yang berasal dari pasar Wuhan adalah palsu.

Baca Juga: ISIS Lakukan Serangan, Setidaknya Tewaskan 70 Warga Sipil di Niger dan 28 Orang di Suriah

"Ada semakin banyak bukti bahwa laboratorium kemungkinan merupakan sumber virus yang paling kredibel," kata Pottinger, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari New York Post.

Pottinger mengklaim patogen virus tersebut diduga lolos melalui kebocoran atau kecelakaan dari laboratorium.

“Bahkan tokoh-tokoh pebisnis di Beijing telah secara terbuka menolak cerita virus dari pasar hewan Wuhan,” ujarnya.

Baca Juga: Simak 7 Tips yang Bisa Bantu Tubuhmu Segera Pulih Saat Terinfeksi Virus Covid-19

Pottinger, salah satu pejabat AS pertama yang membunyikan alarm di Gedung Putih tentang asal-usul virus pada Januari 2020, dilaporkan telah mencurigai sejak awal wabah bahwa virus Corona berasal dari laboratorium Tiongkok.

Dia lalu memerintahkan badan intelijen AS untuk mencari bukti dari teori tersebut pada bulan April.

Sementara seorang ahli virus Tiongkok yang mengatakan dia melakukan beberapa penelitian paling awal tentang Covid-19 secara terbuka, mengklaim Covid-19 adalah buatan manusia, dan bahwa pemerintah Tiongkok menutupi bahayanya.

Baca Juga: Olahraga Selama Isolasi Mandiri, Gubernur Khofifah Cuci Baju tanpa Mesin Cuci

Akan tetapi, pakar medis di Barat telah mendiskreditkan teori tersebut, menyebutnya hanya teori konspirasi belaka.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dijadwalkan akan menyelidiki sumber virus sejak kasus pertama dipublikasikan pada Januari 2020, dan hingga saat ini, pasien nol belum ditemukan.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x