ISIS Klaim Bertanggung Jawab atas Tewasnya Perwira Polisi di Chechnya

- 2 Januari 2021, 13:21 WIB
Ilustrasi pembunuhan.*
Ilustrasi pembunuhan.* /Pixabay/PublicDomainPictures/

PR CIREBON - ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan pisau terhadap seorang perwira polisi yang tewas di ibu kota wilayah Chechnya selatan Rusia.

Klaim tersebut dikabarkan oleh surat kabar al-Naba pada Jumat, tetapi mereka tidak memberikan bukti apapun. Media tersebut berafiliasi dengan ISIS.

Menurut pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov, dalam serangan yang terjadi pada Senin tersebut, terlihat ada dua penyerang yang membunuh satu polisi dan melukai yang lainnya di Grozny.

Baca Juga: Polemik Pelarangan FPI, Azis Syamsuddin: Kalau Keberatan, Gugat ke PTUN

Kadyrov juga mengatakan kalau para penyerang itu adalah saudara dari wilayah tetangga yaitu Ingushetia, mereka bekerja di sebuah toko roti yang ada di Chechnya.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Aljazeera, Kadyrov mengatakan bahwa para penyerang tersebut sudah ditembak mati ketika hendak mencoba untuk merebut senjata.

Wilayah Chechnya yang miskin dan sebagian besar penduduknya adalah Muslim, telah menyaksikan serangan sebelumnya terhadap para pejabat keamanan dan pemberontakan bersenjata.

Baca Juga: Pelajar SMP Lecehkan Lagu Indonesia Raya, AM Hendropriyono: Lampu Kuning Hilangnya Jati Diri

Hal itu terjadi dimulai sejak Moskow berperang dua kali dengan para separatis setelah runtuhnya negara Uni Soviet dan terpecah menjadi beberapa bagian pada 1991.

Kremlin mengandalkan Kadyrov untuk membuat stabil wilayah Kaukasus Utara, dan juga telah memberikan banyak subsidi untuk Kadyrov guna membantunya membangun kembali apa yang telah rusak.

Akan tetapi, kelompok Hak Asasi Manusia (HAM) telah menuduh Kadyrov melakukan pelanggaran, termasuk melakukan penangkapan dengan sewenang-wenang dan pembunuhan di luar hukum oleh pasukan keamanan yang ditakuti penduduk tersebut.

Baca Juga: Lowongan Kerja BPJS Kesehatan, Ada 6 Formasi, Cek Disini Persyaratannya!

Meskipun tindakan keras Kadyrov terhadap tersangka pemberontak, beberapa di antaranya telah bersumpah setia kepada kelompok ISIL, serangan sporadis terus berlanjut di Chechnya dan wilayah lain di Kaukasus Utara Rusia.

Pada Oktober 2020, dua petugas polisi lainnya telah tewa dalam peristiwa penembakan selama operasi di Grozny.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x