Kemarin Langit Inggris Tertutup Awan Saat Terjadi Fenomena Alam 'Bintang Natal' Jupiter dan Saturnus

- 22 Desember 2020, 19:43 WIB
Ilustrasi bendera Inggris
Ilustrasi bendera Inggris /PIXABAY/terimakasih0/fotiniya

PR CIREBON - Kemarin pada 21 Desember 2020, bintang sekali seumur hidup itu terlihat di langit seluruh bagian bumi, kecuali Inggris.

Cuaca buruk di Inggris membuat para pengamat bintang dan peneliti kesulitan untuk melihat fenomena "Bintang Natal" tersebut.

Terjadi sekitas 800 tahun sekali, 'bintang' tersebut sebenarnya bukanlah sebuah bintang, tetapi fenomena Jupiter dan Saturnus yang saling berdekatan.

Baca Juga: Tak Laporkan Kematian Ibunya, Pria ini Malah Simpan Jasad sang Ibu di Ruang Tamu

Hal ini menyebabkan fenomena 'planet ganda' yang menyebabkan mereka muncul sebagai satu bintang terang dan disebut 'Bintang Natal'.

Namun saat kedua planet ini menyeberang dinamai konjungsi besar, terjadi setiap 20 tahun sekali, namun fenomena alam 'planet ganda' menjadi salah satu kesempatan yang sangat langka bahwa kedua planet berjarak 0,1 derajat satu sama lain.

Namun, orang Inggris merasa kecewa tidak dapat melihat sendiri fenomena langka tersebut karena cakupan awan.

Baca Juga: Kasusnya Belum Selesai, Gisel Dijadwalkan Hadir di Polda Metro Jaya Besok

Jupiter dan Saturnus berada paling dekat satu sama lain pada pukul 6.37 GMT tadi malam dan sekelompok kecil orang berkumpul di Wiltshire, Inggris, dengan harapan dapat melihatnya sendiri, tetapi mereka sangat kecewa.

"Saya tidak bisa melihat apa-apa. Saya telah melihat peta cakupan awan dan sepertinya di semua tempat tertutup awan malam ini.

Itu bisa terlihat tadi malam dan planet-planet masih akan berdekatan selama beberapa malam ke depan," jelas Wilf Somogyi, anggota kelompok astrofisika di University College London, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Unilad, 22 Desember 2020.

Baca Juga: Presiden Angkat Yaqut Cholil Jadi Menag, Ferdinand: Bukti Keseriusan Jokowi Melawan Radikalisme

Beberapa orang mungkin sudah melihat fenomena alam tadi malam. Kedua planet tersebut berdekatan dan mencapai titik terdekat mereka dan kemudian berpisah.

Sementara itu, David Weintraub, seorang profesor astronomi di Vanderbilt University, menjelaskan mengapa beberapa orang mungkin menganggap pandangan 'bintang Natal' sebagai 'menyesatkan'.

"Saya pikir satu hal yang agak menyesatkan bagi orang-orang adalah, ada begitu banyak minat pada malam ini karena ini adalah saat kedua planet tersebut berdekatan, sangat dekat satu sama lain.

Baca Juga: Reshuffle Kabinet Indonesia Maju, Jokowi Ganti Enam Menteri, Ada Tri Rismaharani dan Sandiaga Uno

Tetapi dengan mata telanjang, tanpa teleskop, keduanya tidak akan terpisah jauh saat Anda melihatnya besok," ucapnya.

Dengan pemikiran tersebut, Weintraub meyakinkan orang-orang bahwa mereka harus dapat melihat kejadian langka di malam lain minggu ini dan bahwa itu tidak akan terlihat berbeda dengan yang terjadi pada pertemuan semalam.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: unilad


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x