Presiden Turki: Macron Bebani Prancis, Harapan Saya Segera Singkirkan Secepat Mungkin

- 5 Desember 2020, 16:28 WIB
Presiden Turki Recep Teyyip Erdogan
Presiden Turki Recep Teyyip Erdogan /instagram/erdogan/


PR CIREBON - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada 4 Desember 2020, bahwa dirinya berharap Prancis segera menyingkirkan Presiden Emmanuel Macron, menggambarkannya sebagai beban bagi Prancis yang sedang melalui masa-masa berbahaya.

Sebagai anggota North Atlantic Treaty Organization (NATO), hubungan antaran Turki dan Prancis  sangat tegang dalam beberapa bulan terakhir karena perbedaan kebijakan di Suriah dan penerbitan karikatur tentang Nabi Muhammad di Prancis.

“Macron membebani Prancis. Macron dan Prancis sebenarnya sedang melalui periode yang sangat berbahaya, ” kata Erdogan, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

Baca Juga: Prihatin Lonjakan Kasus Covid-19, Puan Maharani: Pemerintah Mawas Diri dan Evaluasi Strategi

"Harapan saya adalah Prancis menyingkirkan masalah Macron secepat mungkin," imbuhnya.

Sebelumnya, Ankara dan Paris juga saling menuduh atas peran mereka dalam konflik Nagorno-Karabkah.

Prancis mengatakan Turki memicu pertempuran antara Armenia dan Azerbaijan atas Nagorno-Karabakh, yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan tetapi dihuni oleh etnis Armenia.

Baca Juga: Pejabat Kemensos Terjaring OTT, Malam Ini KPK Bakal Ungkap Nama-namanya

Ankara, yang mendukung kerabat etnis Turki di Azerbaijan selama pertempuran berminggu-minggu yang mengusir pasukan Armenia dari wilayah sekitar Nagorno-Karabakh, membantahnya.

Turki mengatakan Prancis yang menjadi ketua kelompok Minsk yang dibentuk untuk menengahi masalah tersebut, tidak objektif.

Erdogan mengatakan bahwa status Paris sebagai mediator "tidak lagi" karena dukungannya untuk Armenia dan mengecam resolusi Senat Prancis minggu ini yang mendesak agar Nagorno-Karabakh diakui sebagai sebuah republik.

Baca Juga: Aktivis Muda Papua Beberkan Problematika Sesungguhnya yang Dialami Masyarakat Papua

"(Presiden Azeri) Ilham Aliyev punya beberapa nasihat untuk Prancis. Apa yang dia katakan? 'Jika mereka begitu mencintai orang Armenia, maka mereka harus memberikan Marseilles kepada orang Armenia'.

Saya membuat rekomendasi yang sama. Jika mereka sangat mencintai mereka, mereka harus memberikan Marseilles kepada orang-orang Armenia," katanya.

Hingga berita ini publish, belum ada keterangan balasan dari pihak Macron terkait pernyataan dari Presiden Turki tersebut.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x