PR CIREBON – Seorang mantan pesenam asal Korea Utara mengklaim dia melompati pagar kawat berduri setinggi hampir 3 meter untuk membelot ke tempat yang aman di Selatan, menurut sebuah laporan.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari New York Post, otoritas pertahanan Seoul telah meluncurkan penyelidikan terhadap pembelot yang tidak dikenal itu setelah pelariannya melintasi zona demiliterisasi yang dijaga ketat (DMZ) gagal untuk membunyikan alarm.
Pria itu, yang digambarkan berusia 20-an, mengatakan kepada mereka bahwa dia menggunakan latihan senamnya untuk melompati pagar tanpa terdeteksi, bahkan melompat dua kali ke petugas untuk membuktikan kehebatan atletiknya.
Baca Juga: Ada Potensi Penetapan HRS Jadi Tersangka dalam Kerumunan Massa di Bogor, Begini Penjelasan Polisi
Untuk melintasi DMZ, dia harus melewati pagar setinggi hampir 10 kaki dengan ranjau darat di kedua sisinya.
“Pagar itu tampaknya tidak dipotong atau dimodifikasi, dan para penyelidik percaya ceritanya bahwa dia menggunakan keterampilan senamnya untuk menyeberang,” kata laporan tersebut.
Namun, otoritas militer mengatakan kepada media lokal Korea Selatan bahwa mereka yakin dia mungkin memanjat tiang besi terlebih dahulu sebelum melompat dari kawat berduri di atasnya.
“Dia telah terdeteksi setidaknya dua kali oleh kamera pengintai Korea Selatan ketika dia berkeliaran di dekat pagar, tetapi masih berhasil menyeberang bahkan setelah peringatan tinggi dikeluarkan dengan pasukan tambahan membanjiri daerah itu,” kata otoritas militer, memicu penyelidikan yang sedang berlangsung mungkin ada kegagalan.
Baca Juga: Edhy Prabowo Ungkap Alasan Korupsinya, Tagar Kecelakaan Mendadak Trending Twitter
Dia dijemput pada 3 November sekitar 10 mil dari pagar dan sekitar 14 jam setelah dia menyeberang.