PR CIREBON - Kasus Covid-19 merupakan kasus yang hampir ada diseluruh dunia. Banyak negara-negara yang kewalahan dalam menangani kasus kematian yang diakibatkan Covid-19 ini.
Namun Menurut Pakar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan negara-negara di Asia telah mengaplikasikan langkah-langkah penanganan Covid-19 dan mengarantina warganya yang melakukan kontak dengan pasien Covid-19.
WHO menyaranan agara negara-negara di Eropa dan amerika belajar dari negara-negara di Asia dan Pasifik Barat.
Baca Juga: PM Jepang Yoshihide Suga Tiba di Indonesia, Seskab Sambut di Bandara Internasional Soekarno-Hatta
Diketahui Kawasan Eropa yang dipantai WHO, mencakup Rusia, dilaporkan angka kematian mencapai 8.500 jiwa dalam sepekan terakhir.
Sebagaian negara mengalami lonjakan sebesar 50 persen menurut pakar kedaruratan WHO Mike Ryan saat konferensi pers, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News pada 20 Oktober 2020.
Dalam beberapa bulan kebelakang otoritas di Australia, Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan berhasil dalam mengurangi penyebaran virus dengan cara mengisolasi dan mengkarantina yang berkontakan langsung dengan orang yang dinyatakan positif Covid-19.
Baca Juga: Demi Menjaga Keamanan, Kawasan Glodok Jakarta Barat Dijaga Ketat Personil TNI dan Kepolisian
Penduduk di negara Asia menunjukkan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi terhadap pemerintah mereka yang terus memperhatikan dan mempertahankan langkah pencegahan Covid-19.
"Dengan kata lain, mereka berlari melewati garis finish dan saterusnya mereka masih berlari sebab mereka tahu bahwa pertandingan belum berakhir, bahwa garis finish itu salah.
Begitu banyak negara yang menempatkan garis finish khayalan dan ketika mereka melewati ini mungkin mereka telah mengurangi kecepatan beberapa kegiatan mereka," ujar Ryan.
Baca Juga: Kunjungan PM Jepang Bawa Angin Segar, Beri Pinjaman Dana Rp6,9 Triliun untuk Indonesia
Menurut Ryan negara-negara di Asia, Asia Selatan dan Pasifik Barat berhasil menangani Covid-19 karena benar-benar meneruskan kegiatan inti tersebut.
Direktur Jenderal WHO Tedros Ghebreyesus mendesak otoritas agar beratahan dalam perang melawan virus Covid-19, yang telah menginfeksi kurang lebih 40 juta orang dan menelan lebih dari 1 juta korban jiwa secara global.
"Saya paham ada kelelahan, namun virus telah memeperlihatkan bahwa begitu kita lengah, maka virus dapat muncul kembali dengan kecepatan yang sangat tinggi dan mengancam rumah sakit serta sistem kesehatan," kata Tedros.***