Bongkar Keburukan Menkes AS, Tiongkok: Nyawa Penduduknya Tak Berharga dengan Keuntungan Politik

13 Agustus 2020, 14:50 WIB
Menteri Kesehatan AS Alex Azar saat meninggalkan Taiwan. /

PR CIREBON - Belum lama ini, Tiongkok mengomentari aksi perjalanan luar negeri yang dilakukan Menteri Kesehatan Amerika Serikat, Alex Azar dengan tuduhan melakukan tindakan "terburuk di dunia".

Hal ini disampaikan Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Zhao Lijian yang menyebut epidemi AS menjadi "di luar kendali" karena kesalahan terletak pada Azar.

"Dia mengabaikan jutaan orang Amerika yang menderita virus itu dan pergi ke Taiwan untuk mengadakan pertunjukan politik," ungkap Zhao dalam pengarahan rutin pada Rabu, 12 Agustus 2020.

Baca Juga: Debut Akting, Kim Woo Seok eks X1 Berubah Menjadi Pria Penuh Luka Emosional di 'Twenty Twenty'

Bahkan, perilaku Azar yang melakukan kunjungan politik ke Taiwan dalam posisi Menkes adalah hanya untuk mencair keuntungan belaka, sehingga memilih abai terhadap nyawa jutaan warga AS yang tidak berharga untuk mereka.

"Perilakunya sekali lagi membuktikan bahwa di mata politisi AS, nyawa orang Amerika tidak berharga jika dibandingkan dengan keuntungan politik mereka yang egois," jelas Zhao, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi.

Meskipun bila dilihat, perjalanan Azar adalah kunjungan resmi pejabat tertinggi AS ke Taiwan dalam empat dekade, tepat setelah hubungan yang memburuk antara AS dan Tiongkok karena berbagai isu belakangan ini.

Baca Juga: Para Menteri Jokowi Dilarang Meninggalkan Jakarta, Benarkah akan Terjadi Perombakan Kabinet?

Atas sebab itu, Tiongkok makin berang dengan mengutuk kunjungan Azar ke Taiwan karena pulau itu dianggap sebagai provinsi yang memisahkan diri.

Bahkan, Tiongkok berjanji untuk menempatkan Taiwan di bawah kekuasaannya, meskipun harus dengan kekerasan.

Terlebih, Zhao menyebut setiap hubungan resmi antara AS dan Taiwan yang berpemerintahan sendiri, adalah sangat dikecam Tiongkok.

Baca Juga: Erick Thohir Tunjuk Wakapolri jadi Wakil Ketua KPCPEN, Gatot Eddy: Tidak Ada Kata Jenuh untuk Polisi

Sementara itu, AS memiliki jumlah infeksi dan kematian tertinggi di dunia akibat Covid-19 , sekaligus menempatkan Trump dalam serangan kritikus di dalam negeri karena tidak menganggap serius terhadap Virus Tiongkok tersebut.

Sedangkan, Taiwan sendiri baru-baru ini telah dipuji oleh para ahli kesehatan atas langkah awal dan efektifnya untuk mengendalikan wabah Covid-19, sehingga saat ini hanya 480 infeksi dan tujuh kematian.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler