Ratusan Ribu Demonstran Guncang Madrid Spanyol, Ini Tuntutan Mereka

13 Februari 2023, 20:46 WIB
Ratusan Ribu Demonstran Guncang Madrid Spanyol, Ini Tuntutan Mereka/akun twitter @spanis /

SABACIREBON – Demonstrasi besar-besaran terjadi di wilayah Plaza Cibeles Madrid yang berada di pusat kota Spanyol, Minggu, 12 Februari 2023.

Aksi turun ke jalan tersebut, dilakukan ratusan ribu petugas kesehatan sebagai bentuk pertentangan terhadap Isabel Diaz Ayuso.

Sebelumnya demonstrasi sudah terjadi pada 15 Januari 2023. Saat itu sedikitnya melibatkan sekitar 200.000 peserta demo dengan mempermasalahkan hal yang sama.

Baca Juga: Memakmurkan Masjid : Usai Salat Subuh, Jemaah Al Ikwan akan Memperoleh Ayam Gelondongan

Juga di bulan November 2022, komunitas dokter anak melakukan mogok kerja untuk bisa mendapatkan lingkungan kerja dan gaji yang lebih adil.

Dengan fenomena yang terjadi, Diaz Ayuso membantah tuduhan tersebut melalui tulisan di Twitter pada Minggu 12 Februari 2023.

“Kami semua percaya pada kesehatan masyarakat," demikian cuitan Isabel Diaz Ayuso dikutip dari akun twitter @spanish.

Baca Juga: Terbukti Ikut Menembak Brigadir J, Ferdy Sambo Dihukum Mati

Isabel juga menuduh, protes yang dilakukan sebagai bentuk kepentingan politik sayap kiri menjelang pemilihan daerah di sebagian besar wilayah Spanyol.

Diaz Ayuso merupakan pemimpin sayap kanan Komunitas Otonom Madrid berasal dari Partai Rakyat. Ia juga merupakan seorang politikus dan jurnalis.

Demonstran yang menentang Ayuso mengatakan bahwa pemerintah Spanyol menghabiskan dana paling sedikit untuk keperluan perawatan kesehatan primer di seluruh wilayah Spanyol, meskipun mendapatkan jumlah per kapita paling tinggi.

Baca Juga: Lagi, Puluhan Jemaah Umroh Asal Majalengka Kena Tipu Agen Travel Umroh Bodong

Selain itu mereka menuduh pemerintah daerah lebih memprioritaskan kesehatan swasta dari pada sistem kesehatan pelayanan publik.

Begitupun setiap 2 euro yang didapatkan untuk kesehatan di Madrid, 1 euro nya akan ditujukan untuk sektor swasta.

Spanyol memang menggunakan sistem perawatan kesehatannya dengan hybrid yang dijalankan negeri dan swasta.

Baca Juga: Meski Rangking Lebih Tinggi, Febriana dan Amalia Pratiwi (Ana Tiwi) Dikandangkan dalam BATC Dubai. Ada apa?

Kurangnya sumber daya manusia yang ada di sektor primer, membuat masyarakat harus mengantri selama berminggu-minggu untuk bisa mendapatkan penanganan dan adanya perlakuan buruk yang dialami profesional dan pasien.

Sejak tahun 2020, pemerintahan Spanyol sudah mendapatkan banyak kritik terkait masalah kesehatan.

Termasuk ketika pandemi COVID 19 dimulai. Hal tersebut dikarenakan kekurangan staf dirumah sakit dan pusat kesehatan primer.

Baca Juga: Cocok Jadi Smartphone Pilihan Sejutaan, Ini Keunggulan realme C30s

Para demonstran juga mengatakan ingin membongkar layanan kesehatan masyarakat dan mendukung penyedia kesehatan swasta.

Dikutip dari Reuters, seorang matron Lilian Ramis di pusat kesehatan El Molar di Madrid mengatakan, mereka telah memotong gajinya alih-alih menaikkannya.

"Kami kewalahan dengan pekerjaan dan tidak memiliki dukungan apapun. Kami berada dalam bahaya kepunahan," kata Lilian Ramis.

Baca Juga: Perguruan Tinggi Wajib Segera Bentuk Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual

Selain di pusat kota Madrid, demonstrasi juga terjadi di Santiago de Compostela, bagian barat laut Spanyol.

Mereka menyerukan pelestarian sistem kesehatan masyarakat dengan jumlah 20.000 orang yang turun ke jalan.***

Editor: Andik Arsawijaya

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler