Sangat Tak Punya Hati, Kebun Pohon Kelapa di Thailand Pekerjakan Monyet untuk Raup Keuntungan Besar

5 Juli 2020, 13:46 WIB
Ilustrasi monyet.* //Pixabay

PR CIREBON - Perkebunan Kelapa di Thailand sangat tak punya hati, karena memilih Monyet yang diambil dari alam untuk dipaksa bekerja memetik hingga 1.000 kelapa sehari.

Dalam penyelidikannya, buah kelapa yang telah diambil itu akan diambil air dan santannya untuk dijual di toko-toko di Inggris.

Seperti yang diberitakan PR Tasikmalaya, tim pelindung Hewan (Peta) menemukan delapan peternakan di Thailand menggunakan kera kuncir sebagai pekerja paksa untuk produk yang diekspor secara global.

Baca Juga: Ahok Tak Bisa Jadi Menteri, Pakar: Dia Sudah Langgar Syarat Menteri, Tepatnya Pasal 22 F

Ekspor produk dari pekerja kera itu kini, memenuhi banyak supermarket Inggris menjual air kelapa dan minyak yang dipajang di rak-rak.

Lebih dari itu, Peta juga menemukan 'sekolah monyet' yang berisikan pelatihan hewan untuk memetik buah, naik sepeda atau bermain basket untuk menghibur wisatawan.

"Hewan-hewan di fasilitas ini, banyak di antaranya ditangkap secara ilegal ketika masih bayi. Memperlihatkan perilaku stereotip yang menunjukkan tekanan ekstrem," ujar badan amal tersebut.

Baca Juga: Derita Gadis Cilik Berkulit Sensitif, Sejak Lahir Tak Pernah Dipeluk Ibunya karena Picu Luka Bakar

Selain itu, penyelidik menemukan bahwa kera dirantai ke ban, dikelilingi oleh sampah, atau dikurung di kandang yang tidak cukup layak.

Sedangkan untuk menghindari penyerangan dari monyet, gigi binatang itu seringkali dicabut.

“Hewan-hewan yang penasaran dan sangat cerdas ini tidak diberi stimulasi psikologis, persahabatan, kebebasan, dan segala sesuatu yang membuat hidup layak dijalani," ujar Elisa Allen, direktur Peta.

Baca Juga: Lin Dan Gantung Raket, Ini Satu-satunya Pebulu Tangkis Indonesia yang Menang Head to Head darinya

Untuk itu, Peta menyerukan kepada orang-orang agar tidak mendukung perbudakan monyet dengan cara menghindari produk kelapa dari Thailand.

"Seekor monyet terlihat dengan panik mengguncang jeruji kandang sebagai upaya yang sia-sia untuk melarikan diri," tambahnya.

Sementara itu, pemilik perkebunan Waitrose dan Tesco telah berjanji untuk tidak menjual barang-barang yang menggunakan tenaga monyet lagi.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Pikiran Rakyat Tasikmalaya

Tags

Terkini

Terpopuler