Berniat Ganggu Dua Musuhnya, AS Upayakan Pengejaran 4 Kapal Tanker Iran yang Berlayar ke Venezuela

3 Juli 2020, 16:19 WIB
ILUSTRASU kapla tanker pembawa minyak mentah.* /pixabay

PR CIREBON - Amerika Serikat (AS) masih mengincar Presiden Venezuela, Nicolas Maduro untuk turun dari jabatannya.

Bahkan, AS sempat terang-terangan menekan Maduro untuk mundur dari jabatannya lewat kampanye diplomatik dan penetapan hukuman, termasuk sanksi terhadap perusahaan minyak milik negara Venezuela, PDVSA.

Akibatnya pun nyata, Venezuela kian mengalami kelangkaan bahan bakar yang parah karena sanksi AS itu.

Baca Juga: Otoriter dan Hancurkan Kebebasan, Nathan Law: Dunia Harus Berdiri Melawan Tiongkok atas Hong Kong

Hingga akhirnya krisis ekonomi datang, meski Venezuela merupakan anggota Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC).

Namun rupanya, Maduro tetap menjabat sebagai presiden. Beberapa pejabat pemerintah AS mengatakan Presiden Trump cukup frustrasi karena gagal melengserkan Maduro dari pucuk kepemimpinan di Venezuela.

Untuk itu, Jaksa federal AS mencoba menangkap empat kapal tanker pengangkut minyak milik Iran yang berlayar ke Venezuela.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Penundaan Pilpres Buat Masa Jabatan Presiden Otomatis Diperpanjang sampai 2026?

Ini menjadi bukti nyata AS untuk mengganggu hubungan dagang antara dua sekutu anti-Amerika. Terlebih, setelah Maduro sempat menunjukkan kapal tangki minyak tersebut pada bulan lalu, sekaligus memastikan pelayaran kapal-kapal itu takkan terhalang tekanan AS.

"Kejaksaan federal AS berupaya menghentikan pengiriman bensin dari Iran dalam empat kapal berbendera Liberia, yaitu Bella, Bering, Pandi, dan Luna dengan mengajukan izin ke majelis hakim bagi perampasan aset sipil," demikian bunyi narasi permohonan itu yang dikutip dari Aljazeera pada Jumat, 3 Juli 2020.

Lebih detailnya, pengajuan izin perampasan itu disampaikan ke Pengadilan Distrik Columbia, AS.

Baca Juga: Muslim India Sengaja Dibunuh, Keluarga Almarhum: Aneh, Terjebak Baku Tembak Kok Tergeletak di Jalan

Dalam arti lain, kejaksaan federal berupaya mencegah pengiriman minyak dari Iran ke Venezuela di masa depan.

Selain itu, Hakim Pengadilan Distrik AS, James Blasberg mengeluarkan surat perintah penyitaan terhadap lebih dari 1,1 juta barel minyak dalam empat tanker tersebut.

Adapun menurut Kementerian Hukum AS, perampasan itu didasari anggapan bahwa minyak tersebut merupakan aset ilegal yang dapat dirampas tanpa perlu ada penggantian kompensasi.

Baca Juga: Guyonkan Upin-Ipin Bernada Kekerasan Seksual, Netizen Malaysia: Kebodohan Ini, Kami Membencinya

Dengan demikian, gugatan yang dilayangkan pihak kejaksaan juga bertujuan menghentikan aliran pendapatan dari penjualan minyak ke Iran.

Sementara itu, isi gugatan kejaksaan menyebutkan Pasukan Quds, unit elit IRGC, telah mengirim minyak melalui jalur yang kena sanksi AS dengan melibatkan puluhan pengelola, kapal, dan fasilitator.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler