Sebut Kesalahan Negeri Paman Sam, Tiongkok Desak AS Hentikan Pembatasan Media yang Tak Masuk Akal

2 Juli 2020, 12:07 WIB
ILUSTRASI Jurnalis /PIXABAY/.*/PIXABAY

PR CIREBON - Tiongkok belum lama ini mengungkapkan letak kesalahan Amerika Serikat (AS) yang harus dihentikan, termasuk terkait pembatasan media yang diterapkan beberapa waktu terakhir.

Melalui Kementerian Luar Negerinya pada Rabu 1 Juli 2020, Tiongkok meminta beberapa media Amerika Serikat untuk mengirim informasi mengenai operasi negara mereka.

Sebelumnya, pemimpin redaksi surat kabar Global Times Tiongkok mengatakan Beijing akan mengumumkan pembatasan timbal balik di outlet media Amerika Serikat di negaranya.

Baca Juga: Santer Beredar Pesan Berantai, Daftar Calon Menteri untuk Reshuffle dari Ahok hingga AHY

Lebih lengkapnya, seorang juru bicara kementerian, Zhao Lijian telah menunjuk beberapa media untuk menyerahkan informasi tertulis dalam waktu tujuh hari, meliputi Associated Press, Radio Publik Nasional, CBS, dan kantor berita United Press International (UPI).

Adapun informasi tertulis itu berkaitan dengan staff mereka, seperti operasi keuangan dan real estate di Tiongkok.

Selain itu, Zhao juga mendesak AS untuk segera memperbaiki kesalahannya dengan menghentikan penindasan politik dan pembatasan media Tiongkok yang tak masuk akal.

Baca Juga: Khusus Zona Hijau, Sekolah Fisik Mulai 13 Juni 2020 dengan 18 Siswa dan Hanya 3 Hari dalam Seminggu

"Kami mendesak Amerika Serikat untuk segera mengubah haluan, memperbaiki kesalahannya, dan menghentikan penindasan politik dan pembatasan media Tiongkok yang tidak masuk akal," ujar Zhao dalam pernyataan yang dikutip dari Reuters.

Namun demikian, pihak Asociated Press, Radio Publik Nasional, CBS, dan UPI tidak segera memberikan komentar mengenai isu ini.

Terlebih, Amerika Serikat dan Tiongkok telah terlibat dalam serangkaian tindakan balas dendam yang melibatkan para jurnalis dalam beberapa bulan terakhir.

Baca Juga: Jadi Bencana Konservasi Terparah, 35O Gajah Mati dengan Posisi Aneh Sukses Picu Amarah Aktivis Alam

Sementara itu, Amerika Serikat pada hari Senin 22 Juni 2020, mengatakan bahwa pihaknya akan memperlakukan empat media utama Tiongkok sebagai kedutaan asing.

Secara detail, disebutkan tuduhan Amerika Serikat juga kepada empat media Tiongkok yang menjadi corong Beijing, dinilai sebagai sebuah langkah untuk memperburuk ikatan antar dua negara ini.

Dijelaskan oleh Diplomat senior Amerika Serikat untuk Asia Timur David Stilwell, keempat madia tersebut adalah China Central Television, China News Service, People's Daily, dan Global Times.

Baca Juga: Gunakan Bilik Jarak Serupa Kotak Suara, Cara Unik Thailand Buka Sekolah di New Normal

Bahkan pada bulan Maret, Washington mengatakan akan memangkas jumlah jurnalis Tiongkok yang diijinkan untuk bekerja di kantor Amerika Serikat.***

 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler