Miliki Pandangan Berbeda, Trump Sebut Mural Black Lives Matter di New York sebagai Simbol Kebencian

2 Juli 2020, 13:05 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump.* /- Foto: ANTARA FOTO/REUTERS/Leah Millis/foc/cfo

PR CIREBON - Suasana panas pasca kasus kematian George Floyd, pria berkulit hitam yang tewas dalam tahanan polisi di AS memang masih cukup terasa sampai saat ini.

Kematian George Floyd telah mengundang banyak aksi protes, tak hanya di Amerika Serikat, namun negara-negara Eropa dan lainnya juga melakukan aksi protes yang sama untuk mendukung gerakan 'Black Lives Matter' dan menentang kekerasan rasial.

Kampanye 'Black Lives Matter' masih terus digaungkan sampai saat ini, meski kematian George Floyd telah berlalu beberapa bulan.

Baca Juga: Khusus Zona Hijau, Sekolah Fisik Mulai 13 Juni 2020 dengan 18 Siswa dan Hanya 3 Hari dalam Seminggu

Di New York, Walikota Bill de Blasio mendukung inisiasi gerakan menulis mural raksasa bertuliskan 'Black Lives Matter"'di sepanjang jalan Fifth Avenue.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari NBC News, sebelumnya pembuatan mural seperti ini sudah dilakukan di Washington D.C. lewat inisiatif walikota Muriel Bowser.

Mural ini terpampang di sepanjang jalur 16th Street yang mengarah langsung ke Gedung Putih.

Baca Juga: Santer Beredar Pesan Berantai, Daftar Calon Menteri untuk Reshuffle dari Ahok hingga AHY

Melihat aksi damai ini, rupanya Presiden Donald Trump punya pandangan yang berbeda.

Ia menganggap jika tindakan pembuatan mural ini justru merupakan simbol kebencian dan merendahkan kaum tertentu.

Melalui akun Twitter pribadinya pada Rabu, 1 Juli 2020, Trump menyebut jika kegiatan ini justru merendahkan status Fifth Avenue yang memiliki kesan mewah.

Baca Juga: Tak Sengaja Konsumsi Ganja dalam Makanan, Satu Keluarga Dilarikan ke Rumah Sakit

Dalam cuitan berikutnya Trump mengatakan tidak akan membiarkan simbol kebencian ini diitampilkan di jalan terbesar di kota New York tersebut.

Menariknya, gedung Trump Tower milik sang presiden juga terletak di Fifth Avenue. Kemungkinan besar mural ini juga akan terpampang di depan gedung perkantoran serbaguna tersebut.

Baca Juga: Tak Hanya untuk Hong Kong, Dewan Kebijakan Taiwan Sebut UU Keamanan Nasional Juga untuk WNA

Walikota Blasio sendiri punya alasan khusus kenapa ia dan warganya sepakat untuk membuat mural raksasa tersebut. Baginya ini merupakan pesan penting bagi seluruh bangsa tentang pentingnya menghargai perbedaan ras dan warna kulit.

"Ini pesan penting bagi seluruh bangsa, dan jelas kami ingin presiden bisa mendengarnya karena ia (Trump) tidak pernah menunjukkan rasa hormat terhadap tiga kata itu," ungkap Blasio.

Blasio beranggapan jika Trump selalu memandang kampanye Black Lives Matter ini sebagai sesuatu yang bernuansa negatif. Ia berharap sang presiden bisa lebih menghormati masyarakat keturunan Afrika-Amerika dalam sejarah bangsa.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: NBC News

Tags

Terkini

Terpopuler