Rusia akan Serang Lagi Ukraina Lantaran Keanggotaan di Uni Eropa

20 Juni 2022, 13:06 WIB
ILUSTRASI: Bendera Uni Eropa./pikiran-rakyat.com /

SABACIREBON  Penderitaan demi penderitaan nampaknya terus dialami Ukraina. Hingga kini gempuran negara tetangganya, Rusia belum juga beraklhir.

Pemicu persoalan awal invasi Rusia itu masih menjadi perdebatan. Pakah benar bahwa Rusia merasa dihiaanati Ukraina karena bermaksud menjadi anggota NATO. Atau ada persoalan lain.

Kondisi Ukarina saat ini benar-benar memprihatinklan. Jutaan rakyatnya mengungsi meninggalkan negara mereka yang merdeka dan berdaulat. Fasilitas infrastrukur perkotaan, bangunan pemerintah maupunb rumah rakyat banyak yang hancur karena gempuran senjata tentara Rusia.

Sementara itu Rusia disebut Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky akan melakukan serangan lagi karena Ukraina menjadi angota Uni Eropa (UE).

Baca Juga: Pertandingan Persib Lawan Bhayangkara di Pindah ke si Jalak Harupat Tanpa Penonton

Serangan berulang kali dari Rusia disebut Volodymyr Zelensk karena Ukraina siap bergabung dengan Uni Eropa (UE).

Ukraina mengajukan permohonan bergabung dengan UE empat hari setelah pasukan Rusia melintasi perbatasannya pada Februari 2022.

Permohonan yang dilayangkan Ukraina untuk bergabung menjadi anggota UE kemudian ditanggapi oleh Komisi Eropa.

Komisi Eropa mengusulkan agar UE menerima Ukraina sebagai anggota baru.

"Jelas, minggu ini kita harus mengharapkan dari Rusia intensifikasi kegiatan permusuhannya. Kami sedang mempersiapkannya, kami siap," kata Volodymyr Zelensky dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.

Baca Juga: Anggaran Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung Terus Bertambah

Sebelumnya, Presiden Rusia, Vladimir Putin memberikan pernyataan jika ia tidak keberatan apabila Ukraina bergabung dengan UE, meskipun juru bicara Kremlin berujar jika negara Beruang Merah itu akan mengikuti setiap prosesnya.

Namun, bergabungnya Ukraina dengan UE disebut akan mengganggu tujuan Vladimir Putin ketika ia memerintahkan pasukannya untuk menginvasi negara tetangganya itu.

Gangguan terhadap tujuan Vladimir Putin berkaitan dengan menjaga tetangga selatan Moskow di luar lingkup pengaruh Barat.

Baca Juga: Airlangga Hartarto: KIB Belum akan mengumumkan Capres dalam Waktu Dekat

Selama ini, Ukraina berada di bawah pengaruh Amerika Serikat yang membuat Vladimir Putin tidak menyukainya.

Jika bergabung dengan UE, ada kemungkinan pengaruh barat terhadap Ukraina akan bertambah di tengah Rusia sedang menjadi musuh internasional.***

 

Editor: Otang Fharyana

Sumber: pikiran-rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler