SABACIREBON-Rusia mengklaim telah menguasai wilayah Kherson, Ukraina dan mengalihkan lalu lintas internet di Ukraina ke infrastruktur komunikasi milik Rusia.
Pemantau gangguan layanan internet, NetBlocks mengatakan, pihaknya telah memantau pemadaman hampir total bagi pengguna internet di seluruh wilayah Kherson pada Sabtu, 30 April.
Pengalihan jalur internet diduga untuk memperketat cengkeraman Moskow di wilayah yang diklaim telah mereka kendalikan sepenuhnya.
Hal ini bisa dilihat dari pihak berwenang yang ditunjuk di beberapa bagian Kherson yang mengatakan kawasan itu akan mulai menggunakan rubel Rusia dalam setiap transaksi keuangan pada 1 Mei 2022.
Menurut NetBlocks yang berbasis di London, terputusnya jaringan telah mempengaruhi berbagai provider di Ukraina dan kini lintas internet di wilayah itu telah melalui infrastruktur Rusia.
Baca Juga: Blackburn Rover Buka Gerbang Stadionya, Ribuan Muslim Inggris Membawa Sajadah untuk Shalat Ied..!
"Konektivitas pada jaringan telah dialihkan melalui internet Rusia. Kemungkinan publik kini harus tunduk pada peraturan, pengawasan, dan sensor internet Rusia," kata NetBlocks di situs webnya, seperti dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.
Menurut Kementerian Pertahanan Inggris, Minggu, 1 Mei, menanggapi langkah aturan penggunaan rubel Rusia dan jaringan internet ini dinilai bersikap seolah menolak kemungkinan kembalinya kendali kawasan itu ke tangan Ukraina.
Baca Juga: Idul Fitri di China Hari Selasa 3 April 2022, Umat Islam di China Belum Bisa Gelar Shalat di Mesjid
Langkah Rusia di kawasan Kherson kemungkinan menunjukkan niat jangka panjang untuk menggunakan pengaruh politik dan ekonomi yang kuat selama mungkin, di Kherson, Ukraina.
Kondisi tersebut diperkuat dengan langkah Rusia yang telah membentuk Administrasi Regional Sipil-Militer di Kherson. Kirill Stremousov yang menjabat sebagai wakil kepala yang mengumumkan penggunaan rubel. ***