SABACIREBON - Kepanikan terjadi Stasiun Kereta Bawah Tanah Brooklyn. Seorang pria tiba-tiba menembaki kereta secara membabi buta.
Dilaporkan sebanyak lima orang kritis dan 29 korban dengan berbagai luka dilarikan ke rumah sakit. Korban pembantaian tersebut segera mendapatkan perawatan.
Diidentifikasi tersangka adalah seorang pria berusia 62 tahun. Bahkan polisi akhirnya mengetahui pria tersebut dipanggil Frank R James.
Baca Juga: Sambut Wisatawan Libur Lebaran, Objek Wisata Garut Dibenahi
Setelah ditangkap, tersangka didakwa melakukan perbuatan pelanggaran teroris federal, kata pejabat penegak hukum setempat, Rabu, 13 April 2022.
Dari rekaman video yang dibagikan ke media sosial, tampak polisi melakukan penangkapan. Tersangka James sebelumnya berada di rumah makan cepat saji McDonald’s. Kemudian polisi di lingkungan East Village Manhattan membawanya ke mobil Departemen Kepolisian New York (NYPD).
James ditangkap di Manhattan hampir 30 jam setelah serangan yang dilakukannya terhadap kereta bawah tanah.
Komisaris Polisi Kota New York Keechant Sewell saat konferensi pers pasca penangkapan menyebutkan, tindakan itu sebagai kejahatan yang mengerikan.
Baca Juga: Apa betul Area Resto di Lantai 5 TP, Merupakan Awal asal Api?
Dia berterima kasih kepada ratusan petugas NYPD yang bekerja 'dengan gigih' selama 30 jam terakhir dan mampu meringkus James dari kejaran.
'Kami dapat mempersuit pelariannya dengan cepat. Tidak ada tempat bergerak baginya untuk lari," kata Sewell.
Akibat perbuatannya James akan mengadapi hukuman hingga penjara seumur hidup.
"Rekan-rekan saya warga New York, kami mendapatkannya," kata Walikota New York City Eric Adams, dalam siaran langsung dari tempatnya dikarantina setelah positif terpapar virus corona.
Baca Juga: Mall Terbesar di Indonesia Tunjungan Plaza Surabaya Terbakar
Pejabat juga mengatakan bahwa James memiliki sejarah kriminal, termasuk sembilan penangkapan sebelumnya di New York, sebagian besar karena pelanggaran ringan, dan tiga penangkapan di New Jersey.
Motivasi James melakukan tindakan brutal, terlihat selama beberapa bulan terakhir ia memposting video ke YouTube tentang dirinya yang mengomel tentang rasisme dan kekerasan di Amerika.
Sebelumnya ia juga sempat mendapat perawatan kesehatan mental di New York City.
Baca Juga: Saksi Sebut Handi Korban Tabrak Lari Nagreg Masih Hidup saat Dibawa Para Pelaku
Dalam satu video dia mengkritik kebijakan Adams (Walikota) tentang tunawisma, keselamatan publik, dan keamanan kereta bawah tanah.
Banyak video yang menampilkan dia mengoceh dan menggunakan bahasa kebencian untuk menggambarkan orang-orang dari kelompok sosial dan ras yang berbeda.
Dalam sebuah video yang diposting pada hari Senin, dia mengatakan bahwa dia telah mengalami keinginan untuk membunuh orang, tetapi tidak ingin masuk penjara.***