Siapkan Kehidupan Baru Usai Lockdown, Pemilik Kafe Pisahkan Meja dengan Tirai Kamar Mandi

19 Mei 2020, 18:55 WIB
FRANCINI Osorio (48) telah menghabiskan £ 2000 memberikan bisnisnya perubahan dengan layar plastik.* //Francini Osorio/SWNS.COM

PIKIRAN RAKYAT - Seorang pemilik kafe bersiap untuk hidup setelah lockdown telah memisahkan mejanya menggunakan 35 tirai kamar mandi.

Francini Osorio (48) telah menghabiskan sebanyak 2.000 poundsterling untuk perubahan bisnisnya dengan menggunakan layar plastik transparan.

Dia berharap tirai kamar mandi akan melindungi pelanggannya dari virus corona begitu pemerintah memberinya lampu hijau untuk pembukaan kembali.

Baca Juga: Saran Dokter, Perhatikan Hal-hal Berikut Agar Terhindar dari Virus Corona

Osorio telah memisahkan 16 meja miliknya dalam ruangan dan membeli pembersih udara.

"Kami memutuskan untuk mencerahkan seluruh tempat dan menyegarkan seluruh konsep, sambil memastikan itu akan aman setelah kami dapat membuka kembali," ujarnya dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Mirror.

Ia mengungkapkan bahwa idenya memakai tirai kamar mandi adalah sebagai upaya untuk meringankan masalah yang tengah mereka hadapi akibat pandemi.

Baca Juga: Marah karena Kebijakan Lockdown, Seorang Pria Lakukan Serangan Acak kepada Pasangan Tak Dikenal

"Aku tahu agak aneh datang ke kafe yang penuh tirai mandi karena tidak terbiasa dengan lingkungan seperti itu. Tapi masalahnya aku tidak tahu harus berbuat apa lagi.

"Semua orang harus menemukan kembali diri mereka sendiri dan apa yang saya coba lakukan adalah untuk benar-benar bertahan hidup," ujarnya.

HAND sanitizer juga akan ditempatkan di pintu masuk untuk digunakan pelanggan.*

Staf di Francini Cafe De Colombia di Worcester juga akan memakai sarung tangan dan masker untuk membersihkan dan menyajikan meja.

Baca Juga: Pertanyakan Kinerja hingga Dinilai Buruk, Trump Pertimbangkan Soal Pengurangan Dana untuk WHO

Hand sanitizer juga akan ditempatkan di pintu masuk untuk digunakan oleh pelanggan.

Francini percaya hingga 90 persen bisnis di kotanya dapat ditutup jika pemerintah tidak mengendurkan aturan 2 juta.

"Kami percaya kami sangat kreatif. Kami melakukan semua yang kami bisa untuk tetap beroperasi. Saya sangat ingin melanjutkan karena kami perlu menghasilkan pendapatan untuk hidup, untuk membayar staf kami dan orang-orang yang bergantung pada bisnis kami," ujarnya.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler