PIKIRAN RAKYAT - Seperti halnya Indonesia, pekerja di negara India juga mengalami PHK yang menyebabkan mereka harus pulang kampung ke halamannya.
Seperti yang terjadi pada belasan orang india yang baru pulang dari kota besar karena telah alami PHK.
Mereka pulang menuju desanya dengan berjalan kaki karena selama Lockdown di India akibat pandemi Covid-19, transportasi ditangguhkan.
Baca Juga: Tunggu Buah Hati Selama 3 Tahun, Marthy Terpaksa Saksikan Persalinan Istri Lewat Zoom akibat Corona
Di perjalanan pulang tersebut, mereka istirahat karena kelelahan dengan tertidur di rel kereta api.
Naas, tindakan mereka berujung maut saat kereta api yang melaju akhirnya menabrak belasan orang tersebut.
"Mereka telah berjalan sepanjang malam, mereka kelelahan dan tertidur di rel," kata seorang petugas polisi.
Sebanyak 14 orang tewas dan lia lainnya luka-luka. Hal itu disampaikan oleh juru bicara kementerian, C.H Rakesh.
Baca Juga: Pakar Kejiwaan UGM: Wanita Rentan Stres Saat Pandemi Covid-19, Simak Penjelasannya
Polisi mengatakan para pekerja itu bekerja di sebuah perusahaan baja dan berjalan ke desa mereka di negara bagian, Madhya Pradesh.
"Saya baru saja mendengar berita sedih tentang pekerja yang tidur di rel kereta, proses penyelamatan sedang berlangsung," kata Menteri Perkeretaapian Piyush Goyal di Twitter.
Mereka yang tertidur di rel itu tak menyanga akan asa kereta yang lewat di tengah Lockdown.
Nyatanya, kereta api yang melaju itu adalah kereta api barang yang saat itu juga masinisnya telah berusaha untuk menghentikan kereta saat melihat orang yang sedang tertidur di atas rel.
Baca Juga: Dokter Spesialis Kesehatan Sebut Sehat dan Bugar Berbeda, Ketahui Perbedaannya
Perdana Menteri Narendra Modi menyatakan kesedihannya terkait berita tersebut di Twitter dan mengatakan bantuan sedang diberikan saat ini.
“Terkejut dengan kematian pekerja migran yang ditabrak kereta api. Kita harus malu dengan cara kita memperlakukan pembangun bangsa kita,” kata Rahul Gandhi, pemimpin partai oposisi utama Kongres, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.***