Ilmuwan Ungkap Kemungkinan Virus Corona akan Berkurang pada Musim Panas

2 April 2020, 10:51 WIB
Ilustrasi corona (Covid-19). /- Foto: Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Berbagai penelitian kini tengah digencarkan oleh berbagai peneliti di dunia untuk menebas habis virus corona yang disebut bisa mematikan itu.

Virus corona kini menyebar secara masif, meski tingkat kesembuhannya lebih tinggi dari tingkat kematian yang ditimbulkan.

Virus corona yang memiliki gejala seperti penyakit flu dan pernafasan disamakan dengan penyakit flu lainnya yang sudah warga dunia alami sejak dulu.

Baca Juga: Kunjungi Lokasi Banjir di Tengah Pandemi, Kang Emil Minta Pengungsi Ikuti Prosedur Tetap

Dikatakan dalam situs the Guardian bahwa flu musiman cenderung menghilang selama musim panas, dan menyebabkan pandangan tentang harapan akan virus corona yang sama-sama menghilang pada musim panas atau kemarau.

Para ahli menjelaskan mengapa penularan beberapa penyakit lebih rendah dengan suhu yang lebih hangat.

Kelembapan yang rendah membuat tetesan mengendap lebih lambat karena menyusut ke ukuran yang lebih kecil dan kemudia mencipatakan gesekan yang menahannya di udara.

Sedangkan saat kelembapan tinggi, tidak dapat melakukan hal tersebut. 

Baca Juga: Kabar Baik dari Inggris, Berusia 71 Tahun, Pangeran Charles Sembuh dari Virus Corona

Namun begitu Profesor Epidemiologi dan Direktur Pusat Dinamika Penyakit Menular Dr Marc Lipsitch mengungkapkan bahwa musim panas tidak akan membuat penularan virus corona ini malah menyusut, namun setidaknya akan memperlambat tingkat penularan.

"Sangat jelas bahwa cuaca yang lebih hangat tidak menghentikan penularan atau pertumbuhan virus," ujar Lipstch.

Ia menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada pernyataan pasti bahwa virus corona bisa hilang di iklim yang lebih panas.

Kemudian Profesor dan Ketua Divisi Penyakit Menular dan Vaksinologi Dr Lee W Riley, juga mengatakan bahwa virus corona adalah hal yang baru, sehingga sulit untuk memperkirakan apa yang akan terjadi ke depannya.

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Tiongkok Mengirimkan Bundle Pakaian Bekas Orang Mati Akibat Virus Corona

Kemudian dikutip dari Telegraph, bahwa wabah virus corona dapat dilumpuhkan oleh hangatnya cuaca Inggris pada Mei, hal itu didasarkan pada studi baru dari UCL.

Para peneliti menemukan bahwa infeksi dari virus corona umumnya mengikuti pola musiman di Inggris, yang jumlah besarnya terjadi selama musim dingin dan kira-kira bersamaan dengan influenza.

Dr Rob Aldridge dari UCL Institute of Health Informatics mengatakan bahwa temuannya mendukung gagasan bahwa penularan virus corona di musim panas akan lebih rendah.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Cirebon Kamis 2 April 2020: Palimanan dan Kesambi Berpotensi Hujan Sedang

Namun virus itu tidak akan sepenuhnya hilang, dan mungkin saja berlanjut pada musin dingin jika masih ada populsai yang rentan pada waktu tersebut.

Namun dikatakan, dengan melambatnya tingkat penularan virus corona di musim dingin maka setidaknya akan menghentikan kasus untuk sementara dan memberi waktu pada para peneliti untuk menemukan vaksin Covid-19 dengan cepat.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: The Guardian Telegraph

Tags

Terkini

Terpopuler