Lebih Mudah dari Suntikan, Peneliti AS Berupaya Buat Vaksin mRNA dalam Bentuk Tanaman yang Dapat Dimakan

22 September 2021, 17:45 WIB
Ilustrasi Tanaman sayuran - Beberapa peneliti di AS kini tengah berupaya membuat vaksin mRNA dalam bentuk tanaman yang dapat dimakan alih-alih disuntikkan. /Pixels.com/Mark Stebnicki

PR CIREBON – Para peneliti di University of California, Riverside (UCR), tengah berupaya untuk memberikan teknologi vaksin messenger RNA (mRNA) melalui tanaman yang dapat dimakan.

Para peneliti itu berharap dapat menanam sayuran yang bisa memberikan vaksin dengan teknologi yang sama dengan yang digunakan untuk mengembangkan vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech dan Moderna.

Apabila penelitian itu sukses, tanaman bisa lebih mudah dicerna daripada suntikan vaksin. Transportasi dan penyimpanan juga akan lebih mudah.

Baca Juga: Tanggapi Pertanyaan Soal Akad Nikah yang Dilakukan Dua Kali oleh Lesti dan Billar, Ustaz Adam Sebut Hal Ini

Hal itu karena suntikan vaksin perlu disimpan dalam suhu yang sangat dingin untuk menghindari pembusukan.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Daily Mail, tanaman ini juga bisa menjadi keuntungan bagi negara berpenghasilan rendah, karena lebih mudah disimpan dan diangkut daripada dosis vaksin Covid-19.

Teknologi mRNA yang digunakan dalam suntikan Pfizer dan Moderna serta berpotensi pada tanaman, telah lama ada tetapi jarang digunakan dalam pengobatan hingga saat ini.

Baca Juga: Tes Psikologi: Siapa Ibu Sebenarnya dari Anak Ini? Jawaban Anda akan Mengungkap Kepribadian Sesungguhnya

mRNA itu bekerja dengan memberikan instruksi kepada tubuh tentang cara membentuk protein lonjakan yang memicu infeksi Covid-19.

Begitu sistem kekebalan seseorang mendeteksi protein, sistem akan melawannya, kemudian membentuk kekebalan terhadap protein jika muncul lagi di tubuh seseorang melalui paparan virus.

Perusahaan vaksin sekarang bekerja untuk menerapkan teknologi ini ke vaksin lain, termasuk suntikan flu tahunan.

Baca Juga: Lisa Ungkap Momen Pertama Kali Bertremu Member BLACKPINK: Jennie Beri Kesan Tak Terlupakan!

“Idealnya, satu tanaman akan menghasilkan cukup mRNA untuk memvaksinasi satu orang,” kata Juan Pablo Giraldo, peneliti utama dan profesor di Departemen Botani dan Ilmu Tanaman UCR.

“Kami menguji pendekatan ini dengan bayam dan selada dan memiliki tujuan jangka panjang untuk menanamnya di kebun sendiri. Petani juga akhirnya bisa menanam seluruh ladangnya,” ia melanjutkan.

Para peneliti percaya bahwa kloroplas sel dapat membawa gen yang biasanya bukan bagian dari tanaman.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean: Membenarkan Penganiayaan yang Dilakukan Napoleon adalah Kesalahan

Sifat ini berarti bagian tanaman tersebut membawa banyak potensi.

“Kloroplas sel itu kecil, bagian tanaman bertenaga surya yang menghasilkan gula dan molekul lain yang memungkinkan tanaman untuk tumbuh,” kata Giraldo.

“Kloroplas sel juga merupakan sumber yang belum dimanfaatkan untuk membuat molekul yang diinginkan,” sambungnya.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar yang Pertama Kali Dilihat Bisa Prediksi Masa Depan Anda, Salah Satunya Cinta

Tim peneliti saat ini sedang bekerja untuk mencari cara ideal menyebarkan bahan mRNA ke dalam kloroplas dengan cara yang tidak akan menghancurkannya.

Jika berhasil, maka vaksin Covid-19 dan vaksin lain yang menggunakan teknologi mRNA akan bisa diberikan secara oral.

Ini juga akan memungkinkan vaksin yang dapat jauh lebih mudah diangkut melintasi jarak jauh.

Baca Juga: Akui Jadi Saksi Nikah Rizky Billar dan Lesti Kejora, Rey Mbayang: Untuk Meluruskan...

Vaksin mRNA saat ini perlu disimpan pada suhu serendah -90 derajat Celcius dan memerlukan penggunaan es kering.

Hal ini dapat membuat pengangkutan vaksin jarak jauh menjadi sulit dan mahal, dan terutama dapat mengganggu akses di daerah pedesaan atau terpencil.

Sebaliknya, tanaman dapat ditanam dan dengan mudah diangkut jarak jauh atau bahkan ke luar negeri.

"Saya sangat senang dengan semua penelitian ini. Saya pikir itu bisa berdampak besar pada kehidupan masyarakat” pungkas Giraldo.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler